Fumi bangun dari tidurnya, masih pukul enam pagi hari, ia menuruni tangga dan menuju dapur. Meneguk segelas susu dan mengambil kotak sereal dari laci dapur. Masih terlalu dini memang untuk sarapan, tapi perutnya sudah terlanjur keroncongan karena semalam hanya makan beberapa suap nasi saja.
Semenjak tinggal dirumah ini, Fumi sering makan malam sendiri. Karena Ruki belum pulang dari kantor, dan tentu saja hanya Fumi yang makan di meja makan yang cukup besar itu. Terkadang Fumi merindukan kehangatan suasana makan malam bersama keluarga, bersenda gurau, bercerita tentang hari berat yang telah dilalui, atau bahkan saling menjahili.
"Ohayou- (selamat pagi)" sapaan hangat berhasil membuyarkan lamunan Fumi, sedari tadi ia hanya menatap mangkok serealnya kosong sambil mengaduk-aduk isinya asal.
"Ohayou" balas Fumi cepat tidak lupa senyum manisnya.
"Apa tidurmu nyenyak?", "ya, kalau kakak?"
Ruki berjalan menuju sofa, "tentu" duduk dikursi empuk itu dan mengambil koran baru yang sudah tersedia diatas meja.
"Sepertinya ini pertama kalinya kita saling mengucap selamat pagi"
"Hmm, ya, sepertinya begitu"
"Apa kamu selalu bangun sekitar pukul enam pagi dihari minggu?" tanya Ruki kepada Fumi, "tidak juga, aku hanya, merasa sedikit lapar dan akhirnya mencari sesuatu untuk dimakan" balas Fumi kemudian kembali memasukan satu sendok penuh sereal ke mulutnya,
"Soal makan malam, aku dengar, kamu hanya makan beberapa suap saja", Fumi berhenti mengunyah sebentar, melihat kakak nya yang sibuk membaca koran dipagi hari tanpa melihatnya sedikitpun, "apakah makanannya kurang enak?"
Fumi memutar bola matanya malas, 'bukan itu masalahnya' katanya dalam hati. "Tidak, makanannya enak" jawabnya setenang mungkin,
"Lalu?""Aku hanya, kese— tidak nafsu makan saat itu"
Ruki mengangguk paham, "kamu bisa memberitahu bibi jika ingin makan sesuatu"
Fumi hanya mendengarkan dan malah lebih fokus untuk menambah sereal kedalam mangkoknya, sudah mangkok kedua.
Kriiing
Kriing
Bunyi telfon rumah berdering, dengan cepat asisten rumah tangga menjawab panggilan tersebut,
"Iya, benar"........
"Tunggu sebentar"
Asisten rumah tangga itu menutup telfon bagian bawah dan memanggil Fumi, Fumi pun menghampiri dan mengambil telfon rumah bergaya vintage tersebut,
"Halo"
"Halo! Fumi? Ini aku, Ai"
"Ai-chan! Sudah lama rasanya tidak berbicara denganmu. Ada apa?"
"Kamu sudah satu minggu tidak masuk sekolah, bolehkah aku mendatangimu, ada beberapa catatan pelajaran untukmu"
Fumi ingin langsung meng-iyakan namun ia tersadar sekarang bukan sedang berada dirumahnya yang dulu, Fumi menoleh kearah Ruki yang masih fokus membaca koran.
"Ano- kak, apakah, Ai, boleh datang berkunjung?" Tanya Fumi ragu-ragu,
"Tentu" jawab Ruki singkat,
Fumi tersenyum mendengar jawaban ruki kemudian langsung menyampaikannya kepada Ai,
"Mungkin sekitar pukul sebelas aku akan datang"
"Apa kau sendirian?"
"Hmm.. mungkin aku akan mengajak Shion"
"Baiklah, aku akan menunggumu"

KAMU SEDANG MEMBACA
My Oniichan-s || JO1
FanfictionOniichan adalah panggilan dari seorang adik untuk kakak laki-laki kesayangannya. Lalu bagaimana jika memiliki dua orang kakak? Menyenangkan? Atau malah membuat bingung? Cast : - Shiroiwa Fumi (OC) - Shiroiwa Ruki - Kono Junki - and other JO1 memb...