"Apa Syoya benar-benar sudah kembali kerumahnya?"
Asisten rumah tangga menganggukkan kepalanya "Tadi pagi ada beberapa orang yang menjemputnya"
"Orang yang bagaimana?"
"Mereka memakai setelan jas hitam, dan tinggi..." Fumi mengerutkan dahinya, heran kenapa menjemput Syoya saja memerlukan beberapa orang "lalu?"
"Lalu Syoya diajak keluar, dan memasuki mobil. Barang-barangnya juga sudah dibawa semua"
"Syoya menyiapkannya?"
Asisten rumah tangga itu mencoba mengingat-ingat kejadian siang tadi "saya tidak terlalu ingat. Namun sepertinya barangnya berantakan, layaknya dimasukan dengan asal-asalan"
"Tapi Syoya sempat memberikan salam walaupun sebelumnya ia sempat berontak tidak ingin pulang" tambah asisten rumah tangga itu membuat Fumi khawatir, "Oh, begitu. Baiklah, terimakasih"
Fumi memgambil ponselnya, hendak menghubungi Syoya. Namun sampai dering ketiga, Syoya belum menjawabnya, dering keempat, masih belum sampai akhirnya dialihkan ke pesan suara. Fumi mencoba lagi, namun belum kunjung diangkat oleh Syoya. "Apa dia baik-baik saja?"
"Atau sudah tidur, ya?" Gumam Fumi sambil menoleh kearah jam dinding yang menunjukan pukul sepuluh malam. Kemudian ia duduk di sofa dan mengambil jatum juga benang yang berada dalam sebuah kotak.
Fumi meraih piyama satin yang robek (lagi) entah kali ini karena apa karena saat sedang berada di ruang laundry ia tidak sengaja melihat piyama milik Ruki sobek dibagian bahunya. "Aku akan membenahinya disini saja" katanya lalu mulai memasukan benang ke jarum.
Tap tap
Langkah kaki seseorang memasuki rumah kediaman Shiroiwa, sudah pukul setengah sebelah malam dan ia baru saja sampai dirumahnya. Dengan setelah jas abu muda dan dasi garis yang sedikit dilonggarkan, Ruki memasuki ruang tengah lalu melihat seseorang sedang tidur diatas sofa.
Ruki merasa ragu untuk mendekat, namun ia tidak tega melihat adiknya tertidur dilengan sofa tanpa menggunakan selimut.
Ruki mengehela nafasnya, sebenarnya ia belum bertemu adiknya sejak tadi pagi karena hari ini ia sengaja datang ke kantor lebih awal dan memilih untuk mengerjakan tugas tambahannya di kantor hingga larut. Ia memejamkan matanya lalu mengingat kembali perkataan Junki.
"Baiklah, kita akhiri ini"
Ruki menghampiri Fumi yang tidak terganggu dengan keberadaannya. Ia berlutut lalu mengusap lembut kepala Fumi berharap adiknya itu akan bangun.
"Fumi..." panggilnya pelan,
"Ng?"
Namun bukannya bangun, Fumi malah mulai bergumam "maaf... kakak... ngg"
Ruki mengusap lagi kepala Fumi kali ini sedikit lebih cepat sehingga membuat Fumi membuka matanya. Fumi mengedipkan matanya berkali-kali, mencoba memperjelas siapa seseorang yang berada dihadapannya itu,
"Kakak?"
Ruki tersenyum, "iya, ini kakak"
"Sungguh? Bukan hantu?" Tanya Fumi masih mengedipkan kedua matanya berulang, sedangkan Ruki sudah tertawa kecil mendengar pertanyaan adiknya,
"Kalau hantu, apa kamu tidak takut?"
Fumi menggelangkan kepalanya "tidak, hantunya tampan"
"Astaga- " Ruki masih tertawa lalu tanpa aba-aba Fumi langsung memeluknya, membuat Ruki terkejut namun setelah itu ia membalas pelukan adiknya,

KAMU SEDANG MEMBACA
My Oniichan-s || JO1
FanficOniichan adalah panggilan dari seorang adik untuk kakak laki-laki kesayangannya. Lalu bagaimana jika memiliki dua orang kakak? Menyenangkan? Atau malah membuat bingung? Cast : - Shiroiwa Fumi (OC) - Shiroiwa Ruki - Kono Junki - and other JO1 memb...