17♡

71 14 47
                                    

Fumi melangkah keluar dari rumah untuk pergi ke konbini, ingin membeli beberapa bahan untuk menambah hiasan di cupcake nya nanti. Setelah masuk dan membeli beberapa permen, coklat, dan snack. Fumi membawanya ke kasir untuk dibayar, setelah itu memasukkannya ke kantong belanja yang sudah ia bawa.

"Oh. Hujan" katanya ketika sampai diluar teras konbini, "duh aku lupa membawa payung lagi" katanya menyesal karna meninggalkan payungnya dirumah,

"Pasti lupa membawa payung" kata seseorang kini sudah berdiri didekat Fumi. Fumi menoleh kearah orang itu kemudian bergeser sedikit. "Iya" jawab Fumi sambil mengangguk pelan,

"Kebiasaanmu belum juga berubah" Fumi tersenyum sekilas, ternyata ia masih sangat mengingatnya. "Aku membawa payung, akan aku antar kamu pulang"

"Tidak-" kata Fumi malah semakin berdiri menjauh, "aku tidak apa-apa. Kak Junki bisa pulang duluan" sambungnya membuat Junki menatap sekilas kearah Fumi, ada sedikit rasa kecewa dari hatinya,

"Apa Fumi masih-"

"Bukan. Sudah kubilang itu bukan salah kakak" potong Fumi, ia tau kemana arah pembicaraan ini. Dan ia tidak ingin lagi membahasnya, karna itu akan membuat jantungnya berdegub tak karuan,

Hening

Tidak ada satupun yang berbicara lagi, hanya suara rintikan hujan yang menemani mereka. Kalut dengan pikiran masing-masing, bertanya-tanya dengan perasaan mereka sendiri.

Saat keheningan menyelimuti mereka berdua, sebuah mobil berhenti, kemudian seseorang dengan tubuh tinggi menghampiri Fumi sambil menggunakan payung, "Fumi, apa yang sedang kamu lakukan sendiri disini?"

Fumi mengangkat kepalanya lalu melihat Keigo dengan payung berdiri dihadapannya. "Aku-"

"Ayo, aku antar pulang" ajak Keigo,

Fumi menoleh kearah Junki, pandangan mereka sempat bertemu, namun langsung Fumi alihkan. Pandangan yang seharusnya bisa membuat Fumi merasa tenang kini malah sangat ia hindari.

Keigo berjalan mendekat, mengambil tas belanja Fumi kemudian menggandeng lengannya cepat, "Ayo, Fumi" kata Keigo lalu Fumi mengangguk, dan mulai mengikutinya berjalan menuju mobil hitam yang berbeda dari kemarin.

Fumi ingin menoleh kebelakang, memberikan ucapan sampai jumpa kepada Junki, namun tubuhnya menjadi sangat kaku sampai kesempatan itupun hilang.

Junki menatap punggung Fumi bersama seorang lelaki didekatnya. Sangat dekat. Membuat jantungnya berpacu tak karuan.

Ia yang seharusnya berada disana, mendekatkan tubuh Fumi supaya tidak terkena air hujan, mengusap rambut Fumi yang basah terkena sedikit air, dan melindunginya.

Perasaan aneh ini selalu muncul, siapa lelaki itu? Apa hubungannya dengan Fumi? Kenapa ia menyentuh Fumi?

Perasaan dan pikiran itu terus muncul bahkan setelah Fumi sudah masuk kedalam mobil dan pergi. Junki tak menyangka bahwa perasaannya akan tumbuh sebesar ini. Namun bukannya bertambah dekat, kini jarak diantara ia dan Fumi malah terlihat semakin jelas.

----

"Kamu yang pertama datang" kata Fumi setelah Ai masuk kedalam rumahnya. "Tentu saja, rumah ku paling dekat" Tangan kanannya membawa sebuah kotak berukuran sedang yang langsung membuat Fumi penasaran,

"Apa isi kotak itu?" Tanya Fumi sambil membawa minuman yang baru ia keluarkan dari kulkas, "oh ini, ibuku membuat kue, dan memintaku untuk membawanya kesini" jawab Ai kemudian meletakkan kotak itu diatas meja,

"Akan aku pindahkan dulu" Fumi mengambil kotak berisi kue itu kemudian berjalan kedapur untuk memindahkan ketempat khusus dan membiarkan teman-temannya untuk mengambil sesuka mereka nanti,

My Oniichan-s || JO1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang