13♡

78 10 40
                                    

Malam ini keluarga Kono mengundang keluarga Shiroiwa untuk makan malam bersama. Sebenarnya Fumi yang sengaja menelfon bundanya untuk mengundang mereka, dan tentu dengan senang hati bunda setuju dan akhirnya malam ini, mereka sudah berada di meja makan bersiap untuk makan bersama.

"Kakak mana?" Tanya Fumi sedangkan semua menoleh kearahnya, "ah, maksudku, kak Junki" kata Fumi membenarkan, ia hampir lupa disini juga ada Ruki,

"Mungkin sebentar lagi akan turun" jawab bunda yang sedang menggoreng ayam, "Ooh.."

Setelah beberapa saat dan makanan semua hampir siap, Junki keluar dari kamarnya menggunakan hoodie dan celana pendek santai seperti tidak ada tamu yang datang,

"Junki sayang, kita kedatangan tamu kenapa berpakaian seperti itu?" Protes bunda dari meja makan, bahkan bunda yang sejak tadi fokus menyiapkan makanan menjadi tidak fokus karena penampilan Junki,

"Ini baju bagus, bun" jawabnya sambil mengeluarkan tangannya dari kantong hoodie, kemudian langsung duduk disebelah Fumi.

Jadi ayah duduk ditengah, disebelah kanan ada bunda, kemudian disbelah kiri ada Fumi, sebelah Fumi ada Junki dan dihadapan Junki ada Ruki. Sehingga kursi seberang ayah kosong.

"Ish ish.. kak Junki" kata Fumi sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, "kenapa?" Tanya Junki sewot,

"Kenapa marah?"

"Siapa yang marah?" Tanya Junki balik kemudian mencapit hidung Fuki sampai merah, "aaahh... Kak Junki! Sakiit"

"Junki, sudah lepaskan. Kasihan Fumi" kata bunda sedikit santai karena sudah biasa dengan pemandangan seperti ini. Sedangkan Ruki sudah menahan untuk tidak mangatakan apapun.

Fumi melirik Junki sinis, memang kalau sudah dirumah, sikap mereka bisa sangat berubah dan tidak akan jauh dari kata bertengkar. Hal hal kecil saja bisa membuat mereka bertengkar.

"Makanannya terlihat sangat lezat" kata Ruki membuat bunda tersenyum senang,
"Makanan bunda memang yang terbaik, Kak" tambah Fumi,

"Baik, kalau begitu ayo segera kita makan"

"Itadakimasu!"

Ruki mencoba sup buatan nyonya Kono untuk yang pertama kalinya, dan benar apa kata Fumi, sangat lezat, terbaik. "Bibi harus menulis resepnya kepadaku. Ini enak sekali" puji Ruki,

"Dengan senang hati"

"Woaaahh aku sangat merindukan masakan bunda" kata Fumi setelah memakan karage, bahkan ia menguyah sambil menutup matanya, ia sangat rindu rasa ini.

"Kan. Kalau makan selalu saja berantakan" celetuk Junki sambil mengambil nasi dipipi Fumi yang entah bagaimana bisa berada disana.

Fumi nampak tidak begitu menghiraukan, ia malah meminta Ruki untuk mencicipi semua menu masakan malam ini. "Kakak harus makan ini.. ah ini juga, jangan lupa ini"

Ruki tersenyum memamerkan deretan giginya "iyaa Fumi.. satu-satu yaa"

"Benar, Ruki makan saja pelan-pelan. Memang dasar Fumi tidak sabaran" kata Junki sambil sibuk memasukan nasi kedalam mulutnya,

"Kak Junki kenapa sangat berisik sih?"

"Mulai lagi" kata ayah membuat bunda dan Ruki tertawa pelan,

"Benarkah?" Tanya Junki,

"Ya! Bahkan dengan kakak duduk disini saja kupingku berdenging karna berisik"

"Sudah jangan banyak bicara, cepat makan" jawab Junki kemudian menyuapi Fumi yang mulutnya sedikit terbuka, kini Fumi tidak bisa bicara karena fokus mengunyah,

My Oniichan-s || JO1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang