Special Part - Ohira Shosei

73 9 18
                                    

Ohira Shosei, pria berwajah kalem itu adalah putra tunggal dari keluarga Ohira. Karena ia anak tunggal, ia sering merasa kesepian dirumah. Ayahnya adalah pekerja kantoran sekaligus pemilik kafe dan ibunya adalah ibu rumah tangga juga sekaligus seseorang yang mengelola kafe keluarga.

Shosei sangat dekat dengan nyonya Ohira, bisa dikatakan teman berbicara jika dirumah adalah ibunya. Karena hubungan mereka yang sangat dekat, Shosei menjadi anak lelaki yang berperasaan lembut.

Banyak orang mengatakan bahwa jika seorang pria dekat dengan ibunya, maka ia tidak akan pernah bisa untuk menyakiti hati perempuan karena ia dapat mengerti bagaimana perasaan seorang perempuan. Dan definisi itu sangat tepat untuk Shosei. Ia memiliki kepribadian yang lembut, terutama kepada wanita.

Namun karna Shosei merupakan anak tunggal dan lelaki, rasa tanggung jawab untuk melindungi keluarga teruma ibu menjadi hal yang selalu mengikutinya.

Saat hari libur, Shosei selalu membantu bekerja di kafe keluarganya karena kafe menjadi semakin ramai saat weekend dan hari libur. Ia sering mendapat sapaan hangat dari banyak wanita yang berkunjung, tentu saja mereka terpana dengan wajah tampan Shosei. Ada yang rela datang setiap minggu hanya untuk melihat lelaki dengan senyum manis bak madu itu.

"Gadis di etalase itu, dia setiap minggu datang untuk menemuimu" kata nyonya Ohira sambil menata serbet didekat kasir,

"Ibu bisa saja. Mungkin memang dia menyukai menu disini" jawab Shosei malu-malu,

"Eyy.. kamu ini tampan, nak. Sekarang saja banyak pengunjung wanita yang diam-diam memperhatikanmu" goda nyonya Ohira kepada anaknya.

Memang tidak dapat dipungkiri, kafe menjadi ramai karena anaknya membantu bekerja. Nyonya Ohira tersenyum melihat Shosei yang berkali-kali mencoba menjawab perkataannya namun selalu diurungkan. Anaknya itu, selalu berhati-hati dalam berucap sampai sering kehilangan kesempatan. Nyonya Ohira paham, Shosei hanya tidak ingin menyakiti orang lain, sehingga selalu memikirkan berkali-kali sebelum berucap.

Shosei adalah murid biasa dengan otak encer. Ia menjadi lebih pendiam jika berada disekolah. Bukannya tidak mau bergaul, tapi ia hanya merasa tidak nyaman jika terlalu dekat dengan banyak orang. Ia takut jika suatu saat salah bicara dan akan memulai pertengkaran. Shosei tidak suka hal itu. Dan akhirnya ia memilih untuk menarik diri dan hanya berbicara seperlunya saja. Toh ia selalu dicari jika teman-temannya mendapat kesulitan dalam mengerjakan soal atau sulit memahami materi yang disampaikan. Dan tentu saja, bukan Shosei namanya jika tidak ramah, ia akan dengan senang hati membantu teman-teman semampunya.

Karena Shosei anak yang pendiam, ia sering pergi makan siang dikantin sendirian. Namun hari itu, seorang gadis datang dan duduk dihadapannya dengan tiba-tiba. Shosei hampir saja tersedak, namun untung saja ia bisa mengatasi itu.

"Kamu suka tomat?" Tanya gadis itu, membuat Shosei yang sedang mengunyah tomat secara otomatis melihat kehadapannya,

"Aku punya banyak tomat. Kamu mau?" Tanya gadis itu lagi, Shosei menoleh kekanan, kekiri juga kebelakang "kamu berbicara dengan ku?" Tanyanya memastikan,

"Iya" jawab gadis itu "ini tomat untukmu, karna aku rasa kamu menyukainya" tambahnya lalu mulai memindahkan tomat cherry dari piringnya ke piring Shosei.

Shosei diam saja, malah sibuk melihat gadis dihadapannya. Wajahnya ayu namun nampaknya bukan keturunan Jepang asli, karena matanya berwarna coklat dan lebar juga sepertinya ia murid pindahan karena Shosei belum pernah bertemu dengannya sebelumnya.

"Te-terima kasih.."

"Tidak, aku yang terimakasih" balas gadis itu ramah dan mulai memakan makanannya dengan lahap.

My Oniichan-s || JO1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang