"Tidak semua hal berjalan dengan
baik"Ayra Rafaella Maryam
***
Semilir angin mengantarkan ingatan seorang gadis cantik yang tengah duduk di balkon kamarnya. Banyak kejutan yang begitu menyesakkan dada yang ia lalui akhir-akhir ini. Goresan demi goresan luka yang kian menghantam menjalar ke seluruh relung hati.
Dua bulan pernikahan berlalu yang tak pernah terlintas dipikiran membuat dirinya jatuh kedasar lautan yang begitu dalam. Pernikahan yang seharusnya indah, malah menjadi pernikahan yang membawanya keambang kesengsaraan.
Hidup bersama pria berhati dingin mengajarkan dirinya untuk lebih bersabar, menjalani sedikit skenario jalan takdir yang telah ditetapkan. Ayra percaya untuk mendapatkan sesuatu hal yang manis, dirinya harus lebih berusaha dan bersabar walaupun ia tahu disetiap perjalanan ada jebakan yang siap menghantam dirinya kapan saja.
Jika mas Aska bisa membuatku terluka dengan segala sikap dan kekerasan yang dia punya, maka aku juga bisa membuatnya luluh dengan segala kelembutan yang aku punya
Ucap dirinya meyakinkan dalam hati.Suara mobil yang memasuki halaman rumah membuyarkan lamunan Ayra Rafaella Maryam. Ayra yakin suaminya pasti sudah pulang.
Setelah menata sedikit penampilannya, Ayra melangkahkan kakinya ke bawah dengan senyuman yang tak lepas dari wajah cantiknya.
"Udah pulang mas?"ucap Ayra menyalimi tangan suaminya yang hanya dibalas deheman oleh Aska.
Ayra mengikuti langkah Aska dari belakang setelah menutup pintu kembali. Melihat Aska duduk dengan posisi tubuh bersandar ke sofa, Ayra pun melanjutkan langkahnya ke dapur untuk membuatkan Aska teh hangat.
Ayra tahu Aska pasti kecapean, dilihat dari kening Aska yang berkerut awal memasuki rumah.
"Ini mas"ucap Ayra yang masih tak mendapat Jawaban dari Aska.
Ayra duduk di samping Aska, membawa tangan Aska ke pangkuannya kemudian memijatnya pelan.
Aska yang mendapat perlakuan seperti itu spontan menarik kembali tangannya dari genggaman Ayra, namun kembali berhasil di tahan oleh Ayra.
"Apa yang kamu lakukan?"
"Memijat suamiku"jawab Ayra yang mendapat decihan dari Aska.
"Tidak usah berlebihan, pernikahan ini tidak akan bertahan lama"Ayra yang mendengar itu menghentikan aktivitasnya, kemudian menoleh ke arah sang suami.
"Ngga papa mas, walaupun pernikahan kita mas anggap pernikahan biasa. Mas tetap suami aku"ucap Ayra lembut kemudian melanjutkan kembali memijat sang suami. Walaupun didalam hatinya, Ayra merasa begitu sesak atas ucapan suaminya.
"Oiya ma-"
"Apa?"tanya Aska memotong ucapan Ayra
"Ayra kan belum ngomong"
"Yaudah cepet"
Ayra sedikit menarik bibirnya tersenyum melihat tingkah suaminya yang dianggap dirinya lucu. "Bohong jika aku mengatakan tidak mencintaimu mas, dua bulan hidup bersamamu membuatku sadar bahwa sebagian hatiku telah kamu ambil" Ucap Ayra dalam hati
"Setelah Ayra pikir-pikir, Ayra mau buka toko kue. Tapi sebelumnya Ayra mau minta izin dulu sama mas, boleh nggak kalau Ayra buka toko kue?"tanya Ayra membuat Aska seketika menoleh kearahnya.
"Toko nya nggak jauh kok mas"sambung Ayra lagi takut-takut Aska tidak setuju.
"Kenapa?"
Ayra mengerutkan kening,tidak paham maksud ucapan Aska "Apanya yang kenapa mas?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jarak Dan Waktu (TERBIT)
RomanceCerita Jarak Dan Waktu murni hasil pemikiran penulis Nur'Aminah, jika terdapat salah satu penulis yang menyalah gunakan cerita ini, maka akan saya mintai pertanggung jawaban berupa sanksi rupiah ___________ Hari itu Arsy Allah berguncang dengan heb...