32. Tempat Baru

4.7K 509 1.5K
                                    

BEBERAPA JAWABAN ADA DI PART SEBELUMNYA GUYS, TERMASUK PERBINCANGAN ASKA DAN AYRA DI TAMAN ADA DI PART EMPAT. BACA HATI-HATI YA‼️

-Happy Reading-

***

"Aku harap tidak ada hari esok yang bisa membuatku hilang kewarasan"

-Aska Gavindra Dirgantara "

***
Besoknya dipagi hari Ayra terbangun karena merasakan silau yang teramat menusuk matanya.

Pandangannya meneliti seluruh penjuru ruangan yang terasa berbeda. Mata Ayra berusaha mempelajari setiap objek yang baru di indera penglihatannya.

Ayra bangun berusaha duduk, kemudian menatap selimut yang melilit sempurna tubuhnya.

Sejak kapan Ayra memakai selimut?

Ayra menatap lagi sekelilingnya. Hiasan dinding? Vas bunga? Telivisi? AC? Dan jangan lupakan sekarang tubuh Ayra sedang berada di atas kasur empuk berwarna putih bersih dengan diatas nakas sudah terdapat sepiring nasi, air minum dan satu gelas yang berisi air yang berwarna putih tulang yang diyakini adalah susu.

Mata Ayra membulat saat otaknya menyadari tempatnya sekarang ini. Sel? Tidak! Dirinya sedang tidak berada di dalam tahanan.

Tangan Ayra meraih satu kertas kecil yang berada di atas nakas lalu membacanya.

'Di makan Ayra'

Yah makanan itu untuknya. Ayra terbangun lalu disuguhkan dengan hal baru, seolah dirinya seorang putri yang begitu di manja tak dibiarkan merasa tersiksa seperti waktu berada dalam sel.

Ayra berusaha lagi memutar otaknya mempelajari situasi sekarang. Berkali-kali Ayra juga berusaha menyadarkan dirinya, apakah sedang bermimpi atau tidak.

Dan jawaban tetap sama. Ini nyata dan Ayra tidak berada didalam sel.

Ayra bergerak, berniat turun dari kasur setelah matanya menatap pintu yang diyakininya adalah pintu keluar.

Ayra harus mencari tahu.

Namun belum sempat kakinya berpijak pada lantai, keningnya mengernyit bingung saat merasakan sesuatu yang aneh dan berbunyi nyaring dari bawah sana.

Tanpa berpikir panjang Ayra segera menyibak selimut, dan melihat langsung kondisi kakinya yang dirantai sempurna dengan rantai berbahan besi yang sangat besar.

Perasaan Ayra berkecamuk saat lagi-lagi otaknya memasang alarm berbahaya.

'Yaa Rabb apa lagi ini?' Tanya Ayra dalam hati saat perasaan gelisah Ayra semakin membuncah.

Ayra berusaha menarik-narik kakinya kemudian berusaha membuka rantai itu dengan tangannya namun hasilnya gagal.

Mata Ayra menatap sekelilingnya mencari sesuatu yang dianggap bisa membantunya, namun Ayra kembali menghela nafasnya kasar saat menyadari dibagian paling bawah ternyata rantai ini memiliki gembok.

"Apa diluar ada orang?" Panggil Ayra mulai bersuara saat perasaan cemas menghampiri dirinya.

"Permisi" Ayra kembali mengulang saat tidak mendapatkan respon apapun.

Bahu Ayra menurun saat tidak ada tanda-tanda seseorang akan menjawabnya. Ayra berusaha lagi mencerna kejadian yang telah dilaluinya kemarin, dan hasilnya tetap sama!

Ayra tidak ada interaksi dengan siapapun karena seingatnya Ayra hanya langsung tidur tanpa berbicara sedikitpun dengan siapapun termasuk polisi yang bertugas untuk menjaganya.

Jarak Dan Waktu (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang