36. Merindu

3.3K 400 1.6K
                                    

Seberapa sering pun kamu menghancurkannya, cinta itu tidak akan pernah lebur.

-Ayra Rafaella Maryam-
 

***
Sedangkan di sisi lain, Aska tengah menatap lurus jauh ke depan.

Ingatannya kembali pada pertemuan untuk pertama kali dirinya dengan Ayra setelah insiden besar itu.

Aska mengingat penolakannya, bagaimana sikap acuhnya dengan Ayra yang selalu mengekor dengan penuh kesabaran di belakang.

Aska mengingat bagaimana dengan tulusnya Ayra melakukan semua tugas istri terhadap suaminya tanpa menaruh rasa benci sedikitpun pada dirinya.

Aska mengingat bahkan menyadari kesalahannya, bagaimana jahat dirinya menarik ulur hati Ayra.

Saat dengan teganya dirinya, Ayra masih saja mampu memaafkan bahkan kembali dengan alasan hatinya yang sudah terlanjur berlabuh pada Aska

Dan untuk kesekian kalinya lagi-lagi Aska melakukan kesalahan membuat Ayra kembali menjaga jarak. Dan yah Aska selalu saja berhasil membawa Ayra kembali.

Tapi untuk kali ini, apa kesempatan itu masih ada. Setelah bagaimana selama ini Aska membuat Ayra terombang-ambing sendiri dengan perasaannya.

Entah dengan untaian kata apa yang bisa menggambarkan seberapa rasa bersalah itu menjalar ke seluruh tubuhnya, bahkan sekedar mengingat nama Ayra saja sudah cukup membuat dirinya malu.

Ayra jatuh bangun sendiri tanpa bantuan siapapun, dan penyebab utamanya tidak lain suaminya. Dirinya sendiri!

Air mata Aska tanpa bisa di cegah mengalir menyusuri wajahnya dengan rasa penyesalan yang nampak jelas di wajahnya.

Bagaimana bisa Ayra melewati hari-hari penuh dengan penderitaan tanpa uluran tangan yang tidak jelas datangnya dari arah mana.

Bagaimana bisa Ayra hidup tanpa rasa penyesalan, benci, setelah apa yang orang-orang di sekelilingnya lakukan.

Aska jadi berpikir, bagaimana dirinya menemui Ayra, bagaimana caranya agar dirinya sanggup menampakkan wajahnya dihadapan Ayra, bagaimana dirinya mampu membawa Ayra kembali pada pelukannya.

Aska seperti orang jahat yang berani merindukan istrinya sendiri.

Aska merindukan Ayra, matanya, pelukannya ketabahannya, perilakunya, kasih sayangnya, kelembutannya, semuanya yang ada pada diri Ayra sangat Aska rindukan.

Bagaimana keadaan Ayra dengan kondisinya yang tengah mengandung anaknya.

Kabar tentang penahanan Ayra sudah sampai pada dirinya, dan itu semakin membuat Aska frustasi.

Lagi-lagi wanita itu mendapatkan masalah karena dirinya.

Mengetahui bahwa selama kepergian Ayra, Ayra hidup tanpa campur tangan siapapun. Bekerja sebagai tukang cuci baju demi menghidupi dirinya maupun memberikan asupan pada kandungannya.

Bagaimana Ayra bisa menjaga kandungannya sedangkan pemicu utama kontraksi kandungannya berasal dari pikirannya yang terlalu berlebihan.

Hal kecil saja bisa membuat perut Ayra keram, bagaimana dengan permasalahan ini yang terus saja berkelanjutan entah memiliki ujung atau tidak.

"Ya Allah"

Aska merenung.

Darah nya berdesir aneh. Entah karena apa Aska refleks mengatakan kalimat itu.

Dada Aska berdetak dua kali lipat dari sebelumnya, Aska tidak tahu perasaan itu datang dari mana.

Semua terasa campur aduk, terlebih saat merasakan kehadiran sesuatu lain pada hatinya.

Jarak Dan Waktu (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang