22. Mencari

5.5K 419 75
                                    

"Ini terlalu pahit untuk aku yang
terlahir lemah Yaa Rabb"

-nramynh-

***
Sudah dua pekan kepergian Ayra. Dan Aska masih terus berusaha mencari.

Bukan dirinya tapi orang suruhannya.

Aska seperti tidak lagi memiliki tulang-belulang. Selama kepergian Ayra, Aska hanya terus mengurung dirinya di kamar sambil terus memikirkan dirinya seperti berbeda.

Kali ini Aska benar-benar merasa kehilangan namun entah apa sebabnya.

Karena Ayra?

Aska sendiri pun sulit untuk menjelaskannya.

Entah karena malu untuk mengakui atau memang pada dasarnya Aska tidak menyadari perasaannya.

Sekarang Aska seperti orang yang tidak terurus, kadang Aska berhalusinasi bahwa Ayra sedang berada di hadapannya atau sesekali jika tidak sadar Aska berteriak pada Ayra untuk di ambilkan sesuatu. Tapi setelah sadar kembali, Aska tidak segan-segan memukul kepalanya.

Aska benar-benar merasa bodoh kali ini.

Ada apa dengan hatinya.

Bahkan kemarin setelah mendatangi kembali orang tuanya, Aska sempat mengamuk mengira bahwa Abraham dan Mira lah yang menyembunyikan keberadaan Ayra.

Tapi setelah Mira menenangkan Aska barulah emosi Aska kembali reda dan berujung pulang dengan diantar oleh supir pribadi Abraham karena melihat penampilan Aska yang cukup berantakan tidak memungkinkan buat Abraham dan Mira melepaskan anaknya begitu saja untuk pulang sendiri.

Sempat Mira membujuk Aska untuk tinggal sementara untuk mengurus Aska, namun perlu kita ingat bahwa Aska adalah orang keras.

Tidak semudah itu untuk membujuk Aska.

Dan seperti apa yang saya katakan tadi, sekarang Aska hanya duduk dan terus melamun di tengah-tengah kegaduhan kamarnya yang dirinya ciptakan.

Kamarnya sudah seperti tempat pembuangan yang berantakan, sprei, bantal, pakaian bahkan beberapa pecahan kaca bertebaran dimana-mana.

Aska marah dan lelah dengan semua kebingungan yang ada pada dirinya.

Baru kali ini Aska sekacau ini.

Saat sibuk dengan isi kepalanya, satu suara notifikasi masuk di handphonenya. Awalnya Aska malas untuk mengecek nya, namun mendengar handphone nya yang terus berbunyi seperti suara pesan masuk beruntun Aska dengan malas beranjak dari duduknya ke arah nakas dan membuka ponselnya.

Terlihat di sana banyak pesan yang masuk.

Masih dengan perasaan malasnya Aska memulai membuka semua pesan masuk itu dari atas hingga paling bawah.

Liam
Maaf pak mengganggu.

Saya cuma ingin menyampaikan bahwa Pak Gabriel dari Dwitama Group meminta ibu Ayra atau perwakilan untuk menandatangani satu project yang dimasukkan oleh BA Group.

Pak Gabriel meminta segera pak, karena jika bisa semuanya setuju oleh hasil meeting besok, lusa akan diresmikan. Mungkin itu saja pak.

Aska.
Ok.

-

Aska langsung saja mengiyakan pesan masuk oleh Liam kemudian masuk ke room chat salah satu orang kepercayaannya, karena tidak terlalu ingin mengambil pusing sesuatu yang ujung-ujungnya tetap akan dirinya kerjakan.

Jarak Dan Waktu (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang