14. Keputusan

7.4K 655 201
                                    

Selamat hari raya idul Fitri sahabat BlackMayo nya nramynh. Mohon maaf lahir batin ya teman-teman. 🙏✨

Terimakasih atas dukungannya dan sebagai permintaan maaf untuk tindakan dan ucapan yang tanpa sengaja menyakiti kalian, ini aku up (Spesial hari raya).

~Happy Reading ~


***
Pagi sekali Ayra menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Aska serta membersihkan seluruh penjuru ruangan karena jam sembilan pagi nanti dirinya akan menghadiri pertemuan dengan Dwitama Group.

Bukan di perusahaan Dwitama, melainkan toko kue Ayra yang entah sejak kapan sekarang sudah menjelma menjadi cafe besar.

Saat dirinya sedang dalam perjalanan tiba-tiba Dwitama Group meminta agar pertemuan diadakan di cafe Ayra saja.

Ayra memasuki tokonya dengan satu rantang bekal untuk makan siang, jangan lupakan kedatangannya yang disambut ramah oleh beberapa pegawai baru maupun lama yang dirinya pekerjaan.

Jika kalian pikir pegawai toko atau cafe nya seperti pegawai lain pada umumnya, maka kalian salah.

Semua pegawai mengenakan kostum yang sopan dengan balutan jilbab yang rapih, seluruh aurat tertutup dengan masih terlihat cantik dan elegan.

Jikapun ada salah satu dari mereka yang tidak mengenakan jilbab, Ayra mengizinkan karena jenis keyakinan yang berbeda "non muslim".

Kenapa Ayra lebih memilih jalan yang berbeda?

Yaps.

Perkara dunia itu mudah, tapi memilih jalan yang baik sudah harus kita lakukan.

Ayra rasa di zaman sekarang bukan bagaimana lagi caranya agar terlihat menarik di mata orang-orang, tetapi bagaimana diri kita mampu menjaga apa yang telah dititipkan dengan menghormati diri sendiri dengan tidak lagi ingin dilihat.

Ayra dengan pakaian syar'i nya menghampiri seseorang yang dikenalnya sudah menunggu kedatangan dirinya.

Seorang pria bersetelan formal dengan satu wanita cantik yang diyakininya sebagai seorang sekretaris duduk membelakanginya.

Sebelum ikut bergabung, Ayra lebih dulu menghampiri pegawainya yang telah dirinya percayakan agar ikut bergabung bersama mereka.

Ayra tersenyum ramah sambil mengucapkan salam ketika sudah berdiri dihadapan Dwitama Group.

"Maaf, saya kelamaan" Ucap Ayra.

"Tidak masalah, saya juga tiba beberapa menit yang lalu" Balasnya yang dibalas anggukan kecil oleh Ayra.

"Salsa maaf, bisa tolong ambilin daftar menu?"

"Tentu saja mbak, dengan senang hati" Jawab salsa girang membuat Liam dan Ayra yang berada di sampingnya geleng kepala.

Ada saja tingkah gadis cantik itu.

"Lain kali jika saya ingin merekrut karyawan, kayaknya saya harus konsultasi dulu dengan kamu Ra" Ujar seorang pria dihadapannya membuat sudut bibir Ayra tertarik keatas.

"Apa yang kamu cari itu yang kamu dapatkan bang El" Jawab Ayra mengerti maksud ucapannya.

Gabriel Dwitama teman masa kecil sekaligus tetangga rumah ketika Ayra masih berumur sembilan sampai lima belas tahun lalu.

Gabriel sang penerus perusahaan Dwitama Group kini menjalin kerjasama dengan Ayra.

Siapa sangka Gabriel yang awalnya menolak menghadiri acara kemarin karena alasan sibuk, kini menjadi antusias saat mengetahui Ayra lah pemilik toko yang namanya sekarang melambung tinggi.

Jarak Dan Waktu (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang