4. Sesak

6.5K 444 404
                                    

"Aku terjebak pada mimpi yang ku ciptakan sendiri"
~Ayra Rafaella Maryam~

***
Ayra menatap layar ponselnya dengan bingung ketika mendapatkan notifikasi dari Aska.

Ada apa? Kenapa tiba-tiba?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada apa? Kenapa tiba-tiba?

Tumben sekali Aska menghubunginya apalagi sampai-sampai memintanya untuk datang ke kantor.

Dan lagi! Aska menunggu Ayra segera, yang berarti keberadaan Arya disana sangat penting.

Ayra menatap ke arah jam, kemudian membalas pesan Aska dan bergegas menemui Aska di kantor nya.

Perlu beberapa menit hingga Ayra sampai di tempat yang Aska minta.

Ayra mengetuk pintu sembari mengucapkan salam kemudian melangkahkan kakinya masuk .

Disana sudah ada Aska yang tengah duduk bersandar sambil menatapnya dengan tatapan mata yang... Tajam?

Ayra menata degup jantungnya yang tiba-tiba berdetak lebih cepat. Perasaannya tiba-tiba nggak karuan.

Entah apa maksud dari tatapan itu, intinya Ayra harus siap menerima segala sesuatu yang akan terjadi nantinya.

"Iya m-" Belum sempat Ayra menyelesaikan ucapannya, Ayra dikejutkan dengan setumpuk kertas yang tiba-tiba melayang di wajahnya.

Hati Ayra berdenyut nyeri. Matanya tertutup rapat, mencoba mencari kesalahan yang telah diperbuatnya.

Aska melemparinya dengan beberapa kertas yang entah apa isinya.

"APA KAU TULI?"

Mata Ayra kian tertutup rapat saat telinganya berdengung ketika suara tegas Aska menggelegar di ruangan itu.

Aska berteriak dengan muka merah padamnya.

"Aww Mas" Ayra meringis ketika lengannya ditarik dengan kencang oleh Aska.

"Berapa kali Ayra?"

"BERAPA KALI SAYA KATAKAN, JANGAN PERNAH IKUT CAMPUR DENGAN URUSAN SAYA"

"M-mas sakit"

Rasanya tangan Ayra hampir putus. Aska mencengkram lengan Ayra dengan sangat kencang.

Apa yang terjadi dengan Aska, kenapa seperti ini?

"TATAP WAJAH SAYA AYRA"

Ayra lagi-lagi terkejut dengan teriakan Aska.

Ayra dengan takut membuka matanya, menatap wajah Aska yang sedang menatapnya dengan tatapan murka.

"LIHAT ULAHMU!"

"AKU SUDAH MEMBERI PERINGATAN KEPADAMU, SEDIKITPUN JANGAN PERNAH MENYENTUH BARANG-BARANG KU" Ucap Aska sambil menghempaskan tangan Ayra yang membuat tubuh Ayra seketika terhuyung ke belakang.

Jarak Dan Waktu (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang