12. Ego

6.9K 514 106
                                    

"Aku menepis segala rasa sakitku untuk sesuatu yang tidak seberapa"

-Ayra Rafaella Maryam-

***

Sesuai perjanjian Aska dan Ayra kemarin, sekarang Ayra tengah berbaring dengan tangan yang terpasang selang infus.

Setelah melakukan beberapa pemeriksaan, dokter memutuskan untuk merawat jalan Ayra.

Karena Ayra tetap memaksa agar berada di tempat ini.

Pagi tadi saat Aska telah bersiap untuk membangunkan Ayra, Aska dikejutkan dengan suhu badan Ayra yang tiba-tiba naik.

Dan benar saja, bahkan membuka mata rasanya Ayra pun tak sanggup.

Ayra demam.

"Gimana Ren?" Tanya Aska.

"Ayra mengalami demam tinggi, gue kesulitan memeriksa Ayra karena alat yang kurang memadai. Mungkin ini penyebab suhu ruangan yang tidak stabil."

"Jadi?"

"Nanti akan gue kirimin resep obat yang harus lo tebus"

Renaldy Xsav seorang dokter umum sekaligus sahabat Aska yang dikenal dengan kecerdasannya.

Seorang lulusan terbaik dengan predikat cumlaude.

Jangan lupakan wajah tampannya dengan postur dan tinggi badan yang...Maa Syaa Allah ideal.

Renaldy seorang blasteran Indonesia-Belanda yang tengah menata karirnya di Indo-Makassar.

Entah apa yang lagi-lagi membawanya kemari hingga bisa bertugas di kota ini.

"Gue cabut bro, ada beberapa pasien yang harus gue tangani."

"-kalau ada apa-apa hubungi gue" Sambung Renaldy.

"Thanks"

"Sanss... salam sama Karel, tu curut nggak pernah nongol soalnya"

"Hmmm"

"Haa hmmm haa hmmm, nggak asik Lo"

"Pintu keluar ada dibelakang Lo"

Ck.

"Yaudah gue cabut, Assalamu'alaikum"

Aska beralih memandang wajah Ayra yang tengah menutup matanya usai membalas salam Renaldy.

Wajah damai Ayra yang tertidur mengurung diri Aska untuk membangunkannya.

Aska beralih menyentuh kening Ayra. Namun bukannya mendingan, suhu tubuh Ayra semakin naik.

Segera Aska mengambil kunci mobilnya berniat membeli obat yang diberikan oleh Renaldy.

Perasaan tidak tega meninggalkan Ayra sendiri, tapi bagaimana lagi Aska harus segera membawa pulang obat yang diminta.

"Kau selalu saja merepotkan"

Buru-buru Aska keluar, agar dirinya segera kembali.

Jarak Dan Waktu (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang