27. Berdua

4.3K 367 302
                                    

"Definisi nebula menurut kalian sebenarnya apa?"

-nramynh-

***
Sebelum turun dari mobil, Ayra sempat membisikkan sesuatu kepada Pak Muh supir pribadi nya yang membuat pak Muh seketika tersenyum gemas mendengar penuturan Ayra.

"Semangat ya Non"

"Hehe iya Pak, yaudah kalau gitu Ayra masuk dulu ya pak"

"Assalamu'alaikum" Ucap Ayra yang langsung dibalas oleh pak Muh.

Pelan tapi pasti, Ayra melangkahkan kakinya memasuki salah satu gedung tinggi yang menjadi tujuannya hari ini.

Ayra menatap paper bag yang berisikan beberapa makanan untuk seseorang.

Yah. Sekarang Ayra sedang berada di kantor Aska untuk membawakan makan siang.

Setelah tadi melalui banyak pertimbangan, Ayra memutuskan untuk melupakan semua kejadian masa lalu yang walaupun rasanya masih sangat sulit.

Ayra akan memulai lagi.

Tidak ada salahnya, Aska juga telah membuktikan bahwa dirinya telah menyesali perbuatannya.

Saat berbicara sebentar dengan resepsionis, kini sekarang Ayra ditemani dengan sekretaris Aska yang Ayra yakini bahwa sekretaris baru.

Entah apa alasan Aska mengganti sekretaris nya, intinya sedikit dari hati Ayra juga merasakan senang.

Saat sampai di depan pintu, seketika Ayra menghentikan langkahnya.

Ada keraguan yang tiba-tiba menjalar pada dirinya. Ayra rasanya takut untuk membuka atau mengetuk pintu.

Ayra memundurkan langkahnya, bayang-bayang saat dirinya mendapati Aska dengan sekretarisnya dulu yang terlihat sangat romantis seketika berputar di ingatannya.

Ayra mengingat bagaimana Aska menolak makanannya bahkan tidak segan untuk membuangnya, dan jangan lupakan saat Aska memarahinya habis-habisan ketika Ayra masuk pada ruang kerja Aska tanpa izin terlebih dahulu.

Tangannya mencengkram erat paper bag dan rantang nasi yang berada di genggamannya.

Ayra ragu.

Sekretaris baru Aska yang bernama Nila itu heran, kenapa istri dari atasannya tiba-tiba menghentikan langkahnya dan bersikap aneh.

"Mmm n-nila" Panggil Ayra sambil menoleh ke arah Nila.

"Iya Bu, ada apa?" Jawab Nila cepat, Nila semakin bingung terlebih melihat wajah Ayra yang seketika pucat.

"Ini aku titip aja ya, bilang ke mas Aska jangan telat makan dan makanannya di habisin"

"Tap-"

"Oh iya, kalau mas Aska nanyain aku jawab aja lagi buru-buru karena ada urusan penting"

"Tapi pak Aska dari tadi nungguin bu Ayra, saya tak-"

"Nggak, nggak papa. Mas Aska pasti ngerti kok. Kamu bisa kan bantuin aku?" Tanya Ayra penuh harap pada Nila.

Nila yang melihat itu tidak bisa menolak, terlebih saat menyadari Ayra terlihat segan untuk masuk.

"Yaudah Bu, biar saya saja. Tapi ibu nggak papa kan?" Tanya Nila yang langsung dibalas dengan anggukan oleh Ayra.

"Terimakasih Nil, kalau gitu aku pulang dulu ya. Assalamu'alaikum"

Setelah Ayra berjalan menjauh.

Nila segera mengetuk pintu, yang seketika membuat pintu itu terbuka secara otomatis dan menampilkan Aska yang sedang sibuk dengan pekerjaannya.

Jarak Dan Waktu (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang