"Sedikitpun aku tidak pernah menyesal karena ketidakadilanmu terhadap hatiku, aku mencintai semua sikap kewarasanku terhadap dirimu. Meski semua tidak berjalan sesuai rencanaku, berkali-kali aku selalu meminta pada tuhan jangan sekalipun menghilangkan dirimu dari ingatanku"
-Jarak Dan Waktu-
***
Kini operasi sudah berjalan hampir empat puluh menit lamanya, tidak ada drama-drama dimana Ayra yang menolak karena keinginannya untuk melahirkan secara normal.Setelah berbicara pada dokter, tanpa memerlukan izin terlebih dahulu dari Ayra, Aska mengambil keputusan secara sepihak dengan menyetujui operasi caesar.
Aska tidak ingin mengambil resiko dengan membiarkan Ayra terus merasa kesakitan dengan keadaan yang jelas tidak mampu untuk melahirkan secara normal.
Tanpa berpikir panjang dan tanpa membutuhkan persetujuan dari siapapun, Aska dengan keputusan mutlaknya segera mengambil tindakan karena waktu yang terus berjalan.
Untuk kedua orangtuanya Aska sudah menghubungi dan menjelaskan semuanya tanpa ada yang terlewatkan sedikitpun.
Seperti apa yang dia tebak sebelumnya, orang tuanya bereaksi sesuai apa yang dia pikirkan.
Selain dari orang tuanya, entah dari mana informasi yang mereka dapatkan sehingga semua orang baik Gabriel, Shalsa, Nila sekretaris Aska dan beberapa karyawan kepercayaannya, Nisa, dan masih banyak lagi yang tiba-tiba datang dan ikut bergabung bersama kedua orang tua Aska menunggu di luar.
Lalu bagaimana dengan Aska?
Sedikitpun Aska tidak pernah meninggalkan tempatnya dimana operasi itu berjalan, tanpa bisa Aska bendung air matanya yang mengalir deras.
Tangannya di genggam erat oleh Ayra padahal Ayra sama sekali tidak menunjukkan pergerakan entah sadar atau tidak.
Mata Aska hanya tertuju pada bagian perut Ayra yang sedang di tangani oleh dokter.
Rasa sesak di hati Aska semakin menjalar saat di depan matanya sendiri dirinya melihat bagaimana sedari tadi benda tajam itu terus saja menggores tubuh Ayra.
Dadanya seperti terhimpit saking tidak sanggupnya dirinya menyaksikan ini semua.
Matanya beralih menatap wajah damai Ayra yang ternyata tertutup, melihat Ayra yang setenang ini saja sukses menghantarkan gelenyar aneh pada hatinya.
'Bagaimana bisa aku menyia-nyiakan wanita baik seperti dia'
'Wanita ini menanggung hukuman yang sama sekali tidak pernah ada kesalahan yang diperbuatnya'
'Dia istriku yang menanggung semua karmaku'
"Jika bukan untukku, setidaknya bertahan demi anak-anak kita"
Yah demi anak-anak mereka.
Untuk mengakui keinginan hatinya yang meminta Ayra bertahan dalam hidupnya, sekarang Aska menyadarinya.
Sangat kurang ajar jika dirinya masih memaksa Ayra untuk memenuhi keinginannya.
Tapi bagaimana dengan pikirannya yang egois, bukan pikiran saja yang egois. Terkadang hatinya juga sangat memaksa agar segera Ayra membuka matanya dan kembali berlari kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jarak Dan Waktu (TERBIT)
RomanceCerita Jarak Dan Waktu murni hasil pemikiran penulis Nur'Aminah, jika terdapat salah satu penulis yang menyalah gunakan cerita ini, maka akan saya mintai pertanggung jawaban berupa sanksi rupiah ___________ Hari itu Arsy Allah berguncang dengan heb...