2. Sabar

8K 583 39
                                    

"Aku menyesali genggaman tanganmu yang tidak begitu kuat"

-Ayra Rafaella Maryam-

***

Aska memasuki salah satu ruangan lalu mendudukkan tubuhnya di kursi kebesarannya. Hari yang begitu melelahkan ditambah meeting yang begitu menguras banyak tenaganya.

Bagaimana tidak, dia kedatangan klien yang sangat menyebalkan. Banyak mau dan tidak bisa menghargai pendapat orang lain.

Alih-alih melanjutkan kerjasama, Aska malah tidak meneruskan meeting itu lalu memilih pergi setelah menyerahkan semua tugas ke sekertarisnya.

Sepuluh menit berlalu masih dalam posisi yang sama, Aska menyandarkan tubuhnya memijat pelipisnya pelan sambil memejamkan mata. Berharap sakit dikepalanya sedikit berkurang.

Samar-samar Aska mendengar suara knop pintu yang terbuka disusul derap langkah seseorang yang berjalan kearahnya.

Dari cara berjalan, Aska dapat menebak siapa sosok itu, tapi dirinya masih enggan untuk membuka matanya.

"Permisi pak" ucapnya.

"Hmmm?" tanya Aska.

"Tugas yang bapak berikan sudah saya selesaikan"

"Terus?"

"Sekarang sudah waktunya untuk makan sia-"

"To the point Tania" potong Aska dengan cepat, dirinya paling tidak suka berbasa-basi

Wanita yang Aska sebut Tania itu tersenyum, kemudian melangkah lebih dekat lalu berhenti disisi kanan Aska.

"Saya ingin mengajak bapak untuk makan siang bersama" ajak Tania

"Saya tidak lapar, pergilah jika kamu mau" tolak Aska.

"Bapak terlihat begitu kelelahan, kupikir dengan makan siang bersama akan sedikit membantu bapak agar rileks kembali" Tidak peduli dengan penolakan Aska, Tania masih mencoba untuk membujuk Aska.

Aska mebuka matanya memutar sedikit kursinya agar berhadapan langsung dengan Tania.

Dapat Aska lihat sosok Tania yang berdiri di hadapannya dengan tatapan yang sedikit...menggoda.

"Dimana?"

"Restaurant biasa pak, disamping gedung ini"

Aska menganggukkan kepalanya sebagai tanda setuju. Tania yang melihat itu bersorak dalam hati, ternyata sangat mudah membujuk Aska.

Aska kemudian merapikan penampilannya, melirik ke arah arloji yang menunjukkan angka 12.35. Memang sudah waktunya untuk makan siang.

Aska berdiri melangkahkan kakinya kearah pintu diikuti oleh Tania.

Saat ingin membuka knop pintu, ternyata ada seseorang yang lebih dulu membukanya.

Aska melihat seorang wanita behijab berdiri dihadapannya, dengan satu rantang berwarna biru muda ditangannya.

Masih dalam posisi yang sama, Aska menatap wanita itu seolah mengatakan 'Ada apa?'

"Ayra kesini bawain mas Aska makan siang, makanan kesukaan mas Aska" Ucapnya antusias setelah menyalimi tangan Aska sambil tersenyum manis. Yah dia Ayra, Ayra Rafaella Maryam. Ayra kesini mengantarkan makan siang untuk Aska.

Karena Ayra tahu pasti Aska sudah kelaparan, apalagi tadi Aska cuman sarapan dengan roti dan secangkir kopi. Itu sangat membuat Ayra khawatir dan dengan secepat kilat menyiapkan makanan, kemudian mengantarnya kekantor Aska.

Jarak Dan Waktu (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang