"Pak BOTAK!!"TAK
TAk
Tak
Gema suara Nayra dan Avis diruang melas yang mendadak sepi.
"Fix! Kalian berdua. Avis jadi ketua kelas, Nayra yang wakil ketuanya."
Ucap guru itu sambil menulis struktur organisasi di papan putih. Membuat Avis dan Nayra berdiri reflek.
"Loh pak? Kok gitu!" Ucap keduanya.
"Ya emang gini."
"Nggak bisa gini dong pak!" Ucap keduanya lagi.
"Bisa lah! Kalian kan good looking."
"Apa hubungannya?!" Tanya mereka berdua lagi.
"Dan juga kalian juga kompak dan serasi."
Nayra dan Avis saling menatap sengit.
"Ngapain Lo ngikutin gue!" Berbarengan.
"Lo yang ngikutin gue!" Bersamaan.
"Lo!" Nayra .
"Anda!" Avis.
"Tai!" Nayra.
"Feses!" Avis.
"Kuning!" Nayra.
"Coklat!" Avis.
"Jangan ngikutin gue!"
"Dih! Sesat ngikutin setan!"
"Stop kalian berdua! Ini kelas, bukan alas. Sekarang tidur!"
"Eh salah! Maksud saya duduk!" Brak Ucap guru itu sambil menggebrak mejanya.
"Kak Avis! Nih minumnya diminum."
"Nggak! Lo apaan sih! Avis udah gue beliin minumnya, nih Vis."
Avis yang tengah mengusap dahinya yang basah kerena keringat dengan handuk kecilnya, mengernyit tak suka melihat beberapa cewe yang mengerubunginya.
"Minggir. Ganggu aja."
"KYAA!!"
Bukannya minggir malah cewe-cewe tersebut mulai seperti ikan kepanasan.
Avis pun meninggalkan mereka lalu menyeringai saat melihat targetnya sedang berjalan santai sendirian.
Ia pun berlari ke arah cewe itu, dan langsung menyerobot botol minuman yang tengah dipegang cewe itu. "Buat gue."
"Eh!" Nayra yang kaget pun melihat antara tangan dan botol yang sedang diminum Avis berulang-ulang.
"Woy! Lapis! Minum gue anjir!"
Glup glup
"Lapis! Brengsek!" Dia memukul pundak Avis berkali-kali.
Glup
"Avis! Balikin!"
"Ah.. seger, makasih Nay."
Ucap Avis sambil mengembalikan botol yang sudah kosong ke tangan Nayra. Lalu berlari selagi Nayra bengong.
"Manis Nay."
"Hah?"
"Avis! Mau kemana Lo bngst!"
Nayra mulai mengejar Avis yang berlari sambil meledeknya.
"Minum gue! Baru gue minum seteguk! Lo habisin!"
"Eh! Pantesan minuman yang harusnya asem jadi manis."
"Bgst ya! Avis! Berhenti gak!"
Mereka berdua masih berlarian pinggir lapangan, please mereka muter-muter.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYRAVIS
Teen FictionNayra yang emosian harus ekstra sabar menghadapi Avis si tengil yang anehnya hanya tengil kepadanya. Dibalik emosiannya terdapat kelembutannya. Dibalik ketengilannya terdapat perhatiannya. Ikuti keseruan cerita mereka hanya disini! Come on? Read m...