12

164 15 0
                                    


Avis menuju eskalator rumahnya dengan langkah gontai. Pakaian lusuh, muka dilipat, tas yang terseret oleh tangannya, seolah menandakan seberapa capeknya dia hari ini.

"Habis ngemis dimana?" Tanya seseorang yang ada didepannya, Angkasa.

Avis memutarkan matanya, "Biasa, deket gang sekolah."

Angkasa menaikkan satu alisnya, "Oh? Dapet banyak?"

"Lumayan buat beli sesuap nasi." Ucapnya sembari merogoh saku, mengeluarkan uang kertas merah,"Nih, goceng."

"CK! Kasian banget." Ucap Angkasa menyeringai.

"Iya, kan? Tapi, walaupun begitu, saya ini baik hati dan juga dermawan. Jadi duit ini saya kasih ke bapak." Ucap Avis sembari memberikan uangnya ditangan ayah. "Semoga bermanfaat ya?"

"Cih!" Angkasa menghempaskan hingga uang itu terjatuh, "Homo, anjir."

Avis menganga melihat Angkasa sedang mengusapi tangan yang dipegangnya tadi dengan ekspresi jijik, "Dad?!"

"Apa?"

"Tuhkan nyaut! Aku ini anaknya Daddy tau!"

"Sayangnya, iya."

"Daddy?! Disentuh sama anak sendiri aja dibilang homo?!"

"Terserahlah."

"Daddy?!"

Angkasa mengernyitkan keningnya, "Brisik banget, cerewet."

"Yaiyalah cerewet, aku kan mirip mommy." Ucap Avis bangga.

Angkasa menatap sinis,"Ho? Anggia mah imut kalo cerewet, lah kamu? Amit-amit."

Avis menekan senyumnya, "Daaadd?"

"Ck."

"Daddy?!" Teriak Avis sambil menginjak-injak lantai dengan kesal.

"Brisik banget jadi cowo."

"Bodo!!"

"Ngambekan, lagi. Jangan sampe pindah gender, kamu."

"....." Avis menggertakkan giginya dengan tangan terkepal.

Angkasa mendengus, kemudian ia mulai melangkahkan kakinya setelah meletakkan sesuatu disaku Avis. Avis kemudian mengambil sesuatu yang diberi Angkasa dengan kesal ia berteriak. "UANG aku masih banyak!! Ngapain dikasih (KARTU HITAM) lagiiii!!"

Avis menjadi lebih kesal ketika Angkasa menoleh kebelakang lalu menyeringai dan menjulurkan lidahnya dengan santai pergi.

"BGST Daddy!!!"

Brak!!

Avis memasuki kamarnya setelah membanting pintu dengan cukup keras, lalu melemparkan tasnya ke lantai, meletakkan kartu hitam yang mengkilap dengan kasar dimeja belajarnya. Ia mendengus, melihat banyaknya kartu bank dimeja membuat ia sebal sehingga Avis melemparkan dirinya ke kasur.

Ting!!

Avis mengeluarkan ponselnya yang berada disaku celana, kemudian membuka pesan yang diterimanya. Ia memutarkan matanya dengan decakan, Daren Gaguna, akhirnya ia melemparkan hpnya ke kasur.

"Mandi deh, daripada gabut." Ucapnya sembari berjalan menuju kamar mandinya.

Langkah Avis terhenti ketika mendengar teriakan dari momnya, "AVICENNA SAYANG!!!"

Ia pun segera berlari membuka pintu, "YES, MOM?!"

"MANDI HABIS GITU MAKAN BARENG, YA??"

"OKAY! WAIT FOR ME, MOM!"

NAYRAVISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang