Makasii untuk voment-nya moodyy ✨😚🦋
Pada tanggal sebelum 16, hari setelah Rabu ini, adalah hari dimana jadwalnya ekskul dance untuk berkegiatan. Nayra berjalan dengan malas hendak menuju ruang klub dance, sedangkan Avis juga mengikutinya 5 langkah lebar dibelakangnya Nayra. Mereka masih nesu-nesuan.
Cih! Hati mereka berdua dongkol sedongkolnya, kalo tidak diancam dengan surat cinta untuk ortu, mereka nggak bakalan mau datang ke klub. Mereka berdua merinding, jika harus membayangkan kalo orang tua mereka datang ke sekolah. Jangan sampe.
"Hey, Nayra? Avisnya mana?" Tanya Dita ketika melihat Nayra baru saja masuk ruangan.
"Tau. Lagi ngemis kali." Jawabnya datar langsung duduk.
"Loh?"
"Cih!" Avis berdecih dan langsung duduk dikursi paling ujung berjauhan dengan Nayra.
Dita terkekeh,"Heh? Lagi marahan?"
Keduanya tak menjawab pertanyaan Dita, lalu Dita pergi menuju gerombolan yang sedang berlatih menari, entahlah mau apa? Yang pasti, setelah beberapa saat para gerombolan itu menghentikan latihannya lalu duduk. Dita berjalan kembali menuju Nayra dan Avis, lalu berucap, "Ayo, gue kenalin ke teman-teman klub dance yang lain."
"......." Nayra dan Avis sama-sama mendengus namun tetap berjalan mengikuti Dita.
Setelah berada dihadapan para anggota lain, terdengar beberapa bisikan, "Itu dekel yang nyusahin ketua? Sok banget sih."
"Cantik dan gantengnya sebelas duabelas mirip anak gue kelak."
"Ih! Kayaknya lagi marahan tuh liat ekspresi misuhnya! Anjir... Ucu anet..."
"Buset! Dekel kok tingginya ngalahin gue... Ish! Ngeselin."
Prok! Prok! Dita menepuk tangannya 2 kali untuk mendapat perhatian, "Guys! Ini dia anggota baru yang bakal gabung sama kita." Semuanya mengangguk.
Dita menoleh ke Nayra dan Avis, "Introducing yourself."
Nayra mengerutkan keningnya, tanpa menoleh ia berkata, "Lo duluan."
Avis menaikkan satu alisnya, "Alien first."
Nayra mendelik, "koe disit, kampret!"
"Nggak mau." Avis meletakkan kedua tangannya didepan dada.
Hiiissss!! Nayra menggeram, mengepalkan tangannya ingin rasanya membunuh tuh makhluk satu, ia pun segera mengatur nafasnya lalu berucap. " Nayra Agisa dari kelas XI A."
Avis mengernyit kemudian berucap, "Avis."
Nampak diwajah semua orang yang seperti bertanya-tanya mendengar perkenalan dari keduanya yang terlampau singkat nan santai. Beberapa ada yang terkekeh dan ada juga yang bingung, sehingga Dita menginterupsi. "Mungkin ada yang mau tanya?"
Seseorang mengangkat tangannya, "Nama yang ganteng itu, siapa lengkapnya?"
Avis mendengus lalu menunjuk dada kanannya, "Nih."
"Anjir, mana keliatan." Keluh beberapa orang membuat Avis memutarkan matanya.
"Nama nih makhluk tuh, Avicenna Atrama kampret, bisa dipanggil Avis kue lapis bau amis, bisa juga dipanggil pangeran tukang ngambek." Celetuk Nayra.
"Nay?!"
"Apa?!"
"Nama gue Napa Lo plesetin! Gue pidana mau? Atas pencemaran nama baik."
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYRAVIS
Teen FictionNayra yang emosian harus ekstra sabar menghadapi Avis si tengil yang anehnya hanya tengil kepadanya. Dibalik emosiannya terdapat kelembutannya. Dibalik ketengilannya terdapat perhatiannya. Ikuti keseruan cerita mereka hanya disini! Come on? Read m...