"ASSEEEKK!! BUKAN TRUK BUKAN JOMPO TAPI GANDENGAAAN!! Sindir Budi melihat Avis menaiki panggung bersama Nayra.Avis sontak menutupi mata Nayra menggunakan tangannya, mendelik pada Budi."Tolong! Muka jelek Lo kondisikan, gue khawatir kalo Nayra takut."
Budi serta Nayra berdecih mendengar ucapannya, sedangkan Avis malah tertawa melihat reaksi Nayra.
Nayra berkacak pinggang, "Jadi, Lo bawa gue kesini naik panggung buat apaan?"
"Nemenin gue lah, apa lagi?" Ucapnya santai.
"Lah? Budi kan ada."
"CK! Gu---"
"Bentar Vis, gue tau Lo bakalan ngomong pedes, dan nyalahin gue segala macem." Budi menyela dengan tangan terangkat, ia menatap Nayra, "Hati sama telinga gue bakal rusak kalo lama-lama sama Avis."
Avis melotot, "APA?!!" menatap tajam Budi yang malah berlari takut disemprot Avis, "Dasar menganjing sekali kau cottonbud!!"
Nayra tertawa, Avis mendengus.
"Udah dong Naay, jangan ketawa mulu. Banyak yang liatin, gue nggak suka." Ucapnya seraya mengacak-acak rambut Nayra berniat memberantakkannya hingga menutupi wajah Nayra.
"APASIH!" Kesal Nayra merapihkan kembali rambutnya.
Avis menatap lekat mata Nayra, "Semua yang kulakukan padamu itu mempunyai arti khusus tersendiri, Naay."
"Ya apa artinya?" Nayra mendorong wajah Avis, sungguh Nayra tak kuat bila ditatap lama-lama oleh Avis.
"Gue nggak bakal kasih tau, itu tugas Lo sendiri Naay." Ucapnya acuh menoyor pelan dahi Nayra.
Nayra mencebikkan bibirnya, "Tugas?"
Avis menarik tangan Nayra, Nayra hanya melangkahkan kakinya mengikuti kemana Avis membawanya. Namun, semakin melangkah lagi, Nayra mulai melebarkan matanya bahwa ia diseret Avis hingga tempat meja disk yang akan dimainkan Avis!
"Ya! Inilah dia sang DJ kita malam iniii!!! AVIIIIIISSSSS!! Berikan tepukan yang meriah!!" Sambut Daren yang menjadi MC untuk acara ini.
Woooohhh wooohh! Prok berkali"
Sorakan demi sorakan terdengar meriah saat Avis dan Nayra berada didekat meja DJ. Nayra memicingkan matanya pada Avis lalu memukul pundaknya sehingga Avis menoleh dan hanya menyeringai saja.
"Temenin gue yaa." Ucapnya menatap Nayra sembari memasang headphone ke lehernya.
Nayra agak terbelalak, Buseet! Damage-nya menganjay-anjay...
"A-anu tapi gue malu anj." Salting Nayra menundukkan pandangannya.
Avis terkekeh, ia mengelus bahu Nayra, "Tenang aja Naay, ngumpet diketek gue mau?"
"Ish!" Nayra mengerucutkan bibirnya.
Avis mengambil headphone lalu memasangkannya pada Nayra. Avis mendesah saat memasangkannya ia menatap Nayra, "sialan, Lo kalo Pake headphone malah jadi lebih imut."
Pipi Nayra memerah lalu ia mencubit perut Avis,"Apaan sih Vis, nggak usah gombalgombel deh."
"Wouy! Jangan mesraan muluuuuu!! Kasihan yang jomblo!!"
"Musik woy musik!! Saya mulai mengiriiii!"
Avis mendengus sedangkan Nayra salting, kemudian Nayra melihat tangan Avis mengambil sebuah mic. "Good night everybadeh!!! Are you ready for the music??"
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYRAVIS
Teen FictionNayra yang emosian harus ekstra sabar menghadapi Avis si tengil yang anehnya hanya tengil kepadanya. Dibalik emosiannya terdapat kelembutannya. Dibalik ketengilannya terdapat perhatiannya. Ikuti keseruan cerita mereka hanya disini! Come on? Read m...