15

152 14 3
                                    

Hehe...😁 Holla moodyy✨ gimana kabarnya?
Bagaimanapun kabar kaliaan.... Ney harap Happy reading yaw...
✨ Jangan lupa voment juga🦋

"Makasih, Vis, Om." Ucap Nayra.

Avis dan Angkasa menatap Nayra yang sudah diluar mobil dengan anggukan, tak lama kemudian mereka pergi. Nayra menghembuskan nafasnya pelan-pelan, mengatur nafas yang sempat tak teratur saat berada didalam mobil. Lega Nayra, walau hanya 10 menit perjalanan, namun itu bagai 1 tahun bagi Nayra.

Bagaimana tidak? Dalam sebuah mobil terdapat 3 orang namun mereka hanya diam saja tanpa ada yang berbicara. Canggung, Nayra masih tak menyangka bahwa Avis merupakan anak dari seorang donatur terbesar disekolahnya. Nayra sudah mengiranya, Avis itu anak orang kaya, namun Nayra tak kira bahwa Avis itu seorang sultan 10 turunan.

Pantas saja gayanya selangit, huh?

CK, Nayra kemudian memasuki rumahnya dengan pikiran masih bergundat tentang Avis. Raganya disini namun pikirannya berenang entah kemana.

Kenapa Avis menyembunyikan identitas aslinya? Bukankah lebih baik jika identitasnya terkuak? Mungkin jika terkuak, para guru tak akan dengan leluasa menghukum Avis jika melakukan kesalahan. "Mungkin kaya gini kali ya? Kamu! Kamu akan saya hukum lari keliling lapangan 50 kali, namun karena kamu anaknya pak donatur terbesar, saya diskon jadi lari setengah lapangan 1 kali."

Ucap Nayra dengan gaya yang dimiripkan mengikuti guru-guru, "haha, kalo kaya gitu kan, gue jadi kecipratan. Misal, karena kamu teman eh bukan teman, alias musuh anaknya pak donatur, hukuman kamu saya batalkan."

Awokawok! Nayra tertawa begitu jahatnya sambil berkacak pinggang didalam kamar dihadapan sebuah cermin besar. "Sekarang gue tau kenapa Avis itu ganteng, bokapnya aja gantengnya bagai karakter fiksi.Nggak real tapi ada."

Lantas, Nayra merebahkan tubuhnya di atas kasurnya. Seluruh badannya remuk, iapun segera memejamkan matanya tanpa mempedulikan para cacing yang berdemo minta jatah. Karena bagi kaum rebahan sejati, bukanlah kalo lapar sebaiknya makan, melainkan jika kamu lapar segeralah cari spot ternyaman, lalu tidur.

______

Ting tong! Ting tong!

Nayra menggeram didalam selimutnya, meletakkan kepala dibeberapa tumpukan bantal. Nayra yang masih berusaha memejamkan mata kemudian menggertakkan giginya, ia melihat jam Beker berbentuk Mail yang menunjukan pukul 06.00 am.

Ting tong Ting tong!!

"Siapa sih?!" Kesal Nayra melempar bantal ke lantai dengan keras.

Ting tong Ting tong!!

"Haizzhhh!!" Nayra mengacak-acak rambutnya dengan sebal ia berjalan menuju pintu depan.

Cklak cklik! Bunyi kunci yang saling bertubrukan terdengar, ketika pintu sudah tak terkunci, Nayra membukanya dengan kasar lalu, "APA?!" Begitu ia membuka mata, ia dikejutkan oleh sepasang mata yang jaraknya begitu dekat, Avis.

Avis yang sama-sama kaget kemudian memundurkan kepalanya, "Weh? Santay dong, Nay. Segitu nggak sabarnya Lo pengin cium gue, ya?"

Nayra membelalakan matanya, "BGST!! Lo ngapain kesini?!"

Avis berjalan dengan santainya ia duduk dikursi depan rumah Nayra. "Heh? Jemput pacar lah."

"Jemput pacar, cocote! Jam berapa, ini?! Balik!! Balikin waktu tidur gue yang berhargaaaa!!" Rengek Nayra.

"Ouh? Jadi Lo lebih milih tidur dibanding pacar yang tampan, ini?"

"Yaiyalah tidur!!" Sama Lo.

NAYRAVISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang