"Nay?"
"Hmm."
Avis menopangkan dagunya ditangan atas meja menatap Nayra yang tengah menulis entahlah apa itu. "Gue, punya beberapa pertanyaan yang gangguuu banget pikiran gue."
Nayra melirik sebentar, "Lo mikir Pake apa? Lo kan, nggak punya otak."
Avis memutarkan matanya, "Please deh naayy, serius ini. Gue punya otak kok, tapi isinya ya penuh sama Lo."
"Hah? Ngaco ya? Mana muat? Walaupun Lo punya otak, paling cuma Segede pasir." Jawabnya tanpa menoleh.
"Naayy?.... Udah deh ya, Lo cuma pura-pura nggak peka, kan?"
"Nggak peka gimana?"
"Tadi itu kodee.. astaga."
"Yang mana? Gue nggak ngerti."
"Kan, idiot."
"Apa sih Vis? Idiot idiot, Lo nya aja yang ngomong udah kaya monyet yang giginya tinggal 2."
"Nggak usah bawa-bawa saudara Lo napa?"
Pletak! "Aw!" Rintihnya setelah dijitak Nayra.
"Brisik." Judesnya lalu kembali menulis.
"Nulis daritadi nggak selesai-selesai perasaan." Keluh Avis sambil mengusapi bekas jitakan.
"Yee kampret! Kalo gue nggak nulis dipantul, udah dari tadi gue jambakin Lo."
"Lah kok gue yang jadi tumbal?"
"Karena... Emang pantes ditumbalin."
"Boodo!" Jawab Avis mendengus.
Nayra berdecih, "Ini, ininih tipe orang yang boleh dikubur hidup-hidup, kalo ngeledekin orang seneng, tapi kalo diledekin ngambek."
Avis mengernyit kesal,"Mana ada gue ledekin orang?"
"Yakin?"
"Iyalah! Gue cuma ledekin Lo doang. Itupun Lo kan, alien."
Pletak! "Aw!!" Teriak Avis sehabis dijitak lagi ditempat yang sama oleh Nayra.
"Pergi ke planet alien sana!" Bentak Nayra.
"Nay? Ish! Nanti gue kesasar, mending sama Lo aja. Lo kan udah hafal mantan tempat tinggal Lo yang dulu."
Nayra menekan senyumnya, "Aviiiiss?"
"Iyaaaa.."
"BRISIK! BGST?!"
"Weeehh, santai dong Nay. Nay! Sekarang tutup mata lo, bayangin kalo
Kita di lagi pantai." Ucap Avis sambil mengusapi punggung Nayra.Bugh!! "Ugh!"
Nayra kembali menulis setelah memukul perut Avis dengan santainya. "Nay? Lo kejam."
"......"
"Gue kan cuma mau nanya, kenapa dari tadi Lo plak plak bugh?"
"Bodo!"
"Cih! Nih ya, gue kan semalem habis nonton film zombie, terus gue kepikiran kan disitu mas zombie gigit mba manusia, si mbanya bakal jadi zombie kan?" Nayra mengangguk.
"Nah, kalo si mas manusia yang gigit mba zombie, kira-kira dia bakal jadi manusia, nggak?"
"Hmmm." Nayra memejamkan matanya, tengah berpikir dengan begitu fokus hingga membuat Avis harus menahan tawanya.
"Nggak bisa.... Lah?"
"Loh? Kenapa nggak bisa? Seharusnya bisa, dong."
"Keburu si mba manusia kegigit zombie, kali?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYRAVIS
Teen FictionNayra yang emosian harus ekstra sabar menghadapi Avis si tengil yang anehnya hanya tengil kepadanya. Dibalik emosiannya terdapat kelembutannya. Dibalik ketengilannya terdapat perhatiannya. Ikuti keseruan cerita mereka hanya disini! Come on? Read m...