"Eh? Ngapain bahas geng Antariksa yang udah lama bubar?""Lah? Ibu sendiri yang bahas duluan. Ke klinik hewan yang Deket aja yuk Bu, Saya antar deh." Avis menimpali Bu Beka.
"Nggak usah klinikan segala lah Vis, dukun aja." Nayra menjawab.
"Heh! Sembarangan kalo ngomong! Kalian berdua, saya hampir aja lupa. Kemana aja kalian?! Saya diberitahu oleh guru-guru yang mengajar kelas kalian, tas kalian ada tapi orang nya nggak ada! Bagus! Udah bolos-bolosan yah?!"
"Lah? Ibu nggak tau? Saya habis diculik alien."
"Jangan ngawur Avis! Mana ada alien?"
"Ada. Samping saya."
Pletak!
"Akh Nay! Sakit!" Keluh Avis sambil mengusap-usap dahinya.
"Bodo! Alien insecure liat muka gue!"
"Iya. Saking jeleknya."
"Brengsek! Bebek sekarang udah bisa body shaming ya?"
"Dih! Anying!"
"Apa?!"
"Apa Lo?!"
"Avis pikun!"
"Nayra nggak peka!"
"Maksud Lo apa?!" Tanya keduanya serempak.
"Lo bilang gue jelek sekarang, padahal kemarin-kemarin bilang kalo gue cantik! Tukang ghosting ya?!"
"Lah? Lo nya peka dong! Kalo gue bilang Lo jelek pas ada orang lain tuh artinya lo cantik banget!"
"Lah kenapa nggak langsung bilang aja cantik!"
"Ya gue malu lah! Ya kali, gue setiap liat lo penginnya ngomong cantik terus!"
!?
Nayra yang hendak membalas terhenti ketika mencerna kembali semua perkataan yang ia dengar. Ia menatap Avis yang juga mematung menatapnya.
2 detik kemudian keduanya, Blush!!
Nayra menutupi mukanya dengan tangan, sedangkan Avis celingak-celinguk menghadap ke arah lain.
Satu orang tengah duduk dan tersenyum dengan jahil menatap kedua muridnya. Bu Beka. Ah, lupa popcorn nya di laci.
"Kok nggak dilanjut debatnya? Kan seru."
"Bu?!"
"Apa Nayra yang jelek kata Avis?"
"Bu?!"
"Iya,Avis yang slalu dipikiran Nayra?"
"Bu Beka!!" Jengkel keduanya lalu keluar dari ruangan itu dengan berlari.
Wakaka, puas! Bu Beka puas tertawa.
Ini, ini menyenangkan. Batin Bu Beka.
======================
Nayra berjalan gontai dikoridor sekolah yang sepi, karena memang sekarang jamnya pulang sekolah. Tasnya terasa begitu berat.
Ia merasa pusing, sebenarnya sedari pagi ia sudah merasa tak enak badan. Ditambah akibat Avis yang selalu berada didekatnya. Sejak malam itu, setiap Avis mendekatinya Nayra merasa panas.
"Bener-bener sumber penyakit!" Rutuknya.
Ia berniat untuk menuju ke UKS karna ia merasa jika dilanjutkan berjalan pulang, ia tak mampu. Kedua sahabatnya sudah pulang terlebih dahulu, karena kan Nayra harus menjalani hukuman akibat bolos beberapa jam.
Sama halnya dengan Avis sebenarnya, tapikan beda tempat. Nayra membersihkan toilet perempuan, sedangkan Avis toilet pria.
"Syukur deh, baru kali ini gue dihukum."
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYRAVIS
Teen FictionNayra yang emosian harus ekstra sabar menghadapi Avis si tengil yang anehnya hanya tengil kepadanya. Dibalik emosiannya terdapat kelembutannya. Dibalik ketengilannya terdapat perhatiannya. Ikuti keseruan cerita mereka hanya disini! Come on? Read m...