Vote & komen ya cantik!
"Hey, lo nggak ada yang mau lo omongin ke gue?" Tanya Avis memecah keheningan.
"Nggak."
"Masa? Yang bener?" Tanya Avis penuh curiga.
Nayra yang sedang membuka pintu rumahnya mengernyit, "Apa sih?!"
"Kenapa pas dikantin lo lari setelah gue tatap?"
"Gue kan udah bilang, gue nggak tahan mau ke toilet."
"Nggak tahan ke toilet apa nggak tahan pengin nemuin Alex?"
"Hah?" Keduanya bertatapan sengit, "Kenapa bawa-bawa Kak Alex?"
"Lo suka sama Alex?"
Nayra menatap tajam, "Apa? Maksud lo apa?"
Avis mendengus, "Gue denger katanya kemarin pas pulang lo dianterin Alex, dan pagi tadi gue liat lo pelukan sama dia. Kenapa nggak ngomong?"
"Gue emang semalem dianterin sama dia, tapi nggak sengaja. Gue? Pelukan? Sama kak Alex? Ngaco!" Ujar Nayra sengit.
"Gue liat sendiri lo pelukaan sama dia tadi pagi, saat lo kabur liat gue." Ucap Avis dengan penekanan pada nada bicaranya.
"Enggak gue bilang, dia cuma nolongin gue yang hampir jatoh itu aja."
"Oh gitu?" Avis mengangguk-angguk seraya merentangkan kedua tangannya, "Peluk gue coba."
"Kenapa tiba-tiba?" Nayra bingung namun ia perlahan maju hendak memeluk Avis namun sedetik kemudian, ia mengingat peristiwa semalam saat Avis berpelukan dengan Selina. Lantas dirinya reflek mendorong Avis yang membuat keduanya kaget.
"Heh?" Avis terkekeh dingin, "Kenapa ngedorong gue? Nggak seenak dipeluk Alex?"
Nayra juga heran mengapa ia mendorongnya, namun mendengar Avis terus menerus menyebut nama Alex, membuat ia emosi. "Apa sih Vis? Daritadi Alex mulu??"
"Gue juga nggak tahu, sejak semalem tingkah lo aneh. Kalo ada sesuatu, ngomong Nay." Ucapnya dengan ekspresi dingin.
Emosi Nayra membuncah, "Bukannya seharusnya lo yang ada sesuatu sama Selina ya? Bukannya gue sama kak Alex?!"
"Hah?"
"Hah heh hah heh! Lo ada hubungan apa sama Selina, semalem mesra banget pelukannya? Jangan bilang karena dia jatoh! Karena gue liat sendiri gimana kejadiannya! Jadi lo nggak usah lagi nyembunyiin faktanya."
".... gue nggak coba nyembunyiin dari lo." Jawab Avis apa adanya.
"Trus? Kenapa lo nggak cerita? Apa sebabnya lo sampe pelukan sama dia?"
Avis menjeda, kemudian menjawab dengan ekspresi datar, "Bukan urusan lo."
Hah?
"Lagi, pelukan itu juga nggak ada maksud apa-apa." Sambungnya yang membuat Nayra terdiam.
Pelukan itu nggak ada maksud apa-apa
Pelukan itu nggak ada maksud apa-apa
Pelukan yang bikin gue nggak bisa tidur itu nggak ada maksud apa-apa???!"Keluar."
"Huh?"
"Keluar dari rumah gue sekarang juga!!" Teriak Nayra yang membuat Avis terkesiap.
"Nay?! Lo ngusir gue?"
"Iya! Gue ngusir kenapa? Daripada lo disini, mendingan lo ke Selina sana."
"Kenapa bahas Selina lagi?"
"Dia pingsan tadi, Silahkan urusin Selina."
"...." Avis menatap Nayra namun pikirannya membayangkan saat Nayra dan Alex tertawa pagi tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYRAVIS
Fiksi RemajaNayra yang emosian harus ekstra sabar menghadapi Avis si tengil yang anehnya hanya tengil kepadanya. Dibalik emosiannya terdapat kelembutannya. Dibalik ketengilannya terdapat perhatiannya. Ikuti keseruan cerita mereka hanya disini! Come on? Read m...