25

122 15 3
                                    

Hehe😭 Ney up walaupun nggak ada yang nunggu😊

•••

Plak! "Aw!" Selina merintih dan mengibas-ngibaskan tangannya yang baru saja mendapat geplakan dari Avis.

"Kok gue kena pukul, Vis?" Tanya Selina dengan mata memelas.

Bukannya prihatin, Avis dan Nayra justru geli jijik pengin muntah. Avis mengangkat tangannya kedepan Nayra, Nayra mendengus ia sudah tahu artinya, ia pun merogoh tas kecilnya mengeluarkan tissue basah lalu mulai mengelapi tangan Avis bekas Selina tadi.

Selina yang melihatnya tersenyum pahit, "Tangan gue bersih kok, nggak kotor."

"Siapa bilang tangan Lo kotor?" Avis bertanya datar tanpa menoleh.

"Ng-nggak ada sih." Selina malu, ia menjumput rambut lalu dimainkannya, "Tapi, kenapa tangan kamu di lap?"

Avis membuang tissue ke tong sampah."Tangan Lo itu nggak kotor, gue lap sebab Lo yang kuman itu sendiri."

Setelah mengatakan ucapan yang amat dingin tersebut, Avis menarik pergelangan tangan Nayra agar mengikutinya, meninggalkan Selina yang mematung dengan mata sedikit basah.

Oh? Em! Jiiiii?? Awokawok, Nayra jahat, ia malah tertawa dalam hati.

"Eh? Vis, nggak jadi beli naskuc?"

"Males." Ujarnya singkat namun sepertinya dia sangat sebal jelas terlihat dari ekspresinya.

Nayra terkikik, "Uluhuluh... kasian si bayi kecil jadi ngambek." Ledek Nayra sambil mencolek pipi Avis.

Avis mengerucutkan bibirnya, "Gue bukan bayi."

"Bukan bayi tapi kelakuan mirip bayi, jadi apa?"

"Maybe,..." Avis memajukan kepalanya hingga hidung antara keduanya hampir bersentuhan, "you can call me, baby."

Dalam hitungan detik, Nayra mendorong wajah Avis dengan kasar menggunakan telapak tangannya, lalu segera masuk ke dalam mobil, sehingga kelakuannya itu membuat Avis tertawa puas sedangkan dirinya harus menahan panas di sekitar wajahnya.

Setelah puas tertawa, Avis memasuki mobilnya dengan raut muka yang sebal kembali seperti lupa saat tadi ia tertawa. Avis menatap Nayra dengan tatapan sedih, "Naaaaayy, laperrr tapi nggak nafsu makan, gimana dong?" Rengeknya.

Nayra menghela nafas, "Laper ya makan, kalo nggak nafsu ya minum obat cacing."

"Gue nggak cacingan!! Sebel deh sama Nayra." Ujarnya sambil menancap gas mobil.

"Astaga!! Ngambekan banget sih!"

"Ya nggak tau."

"Nggak tau gimana? Lo yang nggak nafsu makan napa gue yang susah? Ngurusin bocah kayak Lo ini bukan tugas gue! Haish! Lama-lama jadi baby sitter nih gue!"

"......."

Nayra melirik Avis yang masih cemberut, kemudian ia mengacak-acak rambutnya sendiri, "Yaudah! Mau gue bikinin spaghetti, nggak?"

"Dih! Emang Lo bisa?" Tanya Avis remeh.

"Gue bisa! Bisa masak gue etdah buset, Lo kira gue nggak bisa masak beneran? Gue bisa ya anjir?"

"Ya, muka-muka Lo keliatan kaya nggak bisa masak. Tapi, makanan buat manusia kan? Bukan makanan Lo?"

"Anj! Gue manusia Vis, astaga! Mau ngatain gue alien lagi?"

"Ya, gitu."

"CK!" Nayra memutarkan bola matanya. "Awas aja nanti Lo ketagihan sama masakan gue."

Avis tersenyum miring, mengelus rambut Nayra kemudian fokus dengan jalan tanpa peduli Nayra yang terus menggerutu akibat ulahnya.

NAYRAVISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang