Jangan lupa vote dan komen yaa... Happy reading moody... ✨💕
"Dad?! Cepetan bawa mobilnya, dong!" Geram Avis.
Angkasa yang mengendarai mobil hanya tak mempedulikan ucapan Avis. Ia hanya terus fokus dengan jalanan didepannya.
"Dad?!"
Angkasa memutarkan matanya, "CK! Iya."
"Iya-iya gimana? Dari tadi iya-iya tapi speed nggak nambah!"
"Nyusahin."
"Aku anak Daddy, jadi wajar kalo nyusahin ayah sendiri."
"Jangan diwajarin."
"Nggak bisa. Hobi baru aku, nyusahin Daddy bgst."
"Loh? Dari dulu kamu udah nyusahin, baru sadar sekarang?"
"Daddy!!"
Angkasa terkekeh melihat anaknya yang ngambek sambil memukul-mukul tasnya.
"Cepetan! Nanti aku telat."
"Apa masalahnya kalo telat?"
"Ya dihukum lah!"
"Ho? Troublemaker, Takut dihukum?"
"Ya iyalah! Emangnya Daddy? Udah Troublemaker, nggak tau malu lagi. Nakal."
"Mana pernah nakal?"
"Cih!! Kuping nih sampe pegel denger crita tentang SaGia dari para guru!"
"Potong aja kupingnya."
"Daddy?! Ish! Daddy mah gitu! Badmood dianter."
"Makanya berangkat sendiri."
"Lah? Kalo mobil aku nggak tiba-tiba bocor aku udah tidur disekolah, sekarang."
"Terus? Dad yang salah? Mana mungkin."
"Lah trus? Aku yang salah? Mana pernah!"
"Kamu yang salah, nggak bisa jaga mobil sendiri."
"Nggak bisa. Jaga hati dia aja susah." Celetuk Avis tanpa sadar.
Hening...... Ekm! Agak awkward ya, kalo bahas soal yang mendalam dengan ayah sendiri.
"Ekhem! Udah! Turun disini aja." Interupsi Avis.
"Jangan ndongol dari kaca! Awas kalo ada yang liat Daddy itu Daddy aku!" Ancam Avis.
"Kenapa emang? Lumayan kalo mereka pada tau. Kamu bisa terkenal." Jawab datar Angkasa.
"Dih! Aku nggak Pake nama SaGia pun udah terkenal walaupun nggak mau. Cukup low profile saja, nggak suka keramaian." Ucapnya sambil melepaskan seatbelt.
"Siapa?" Tanya Angkasa.
"Apanya?"
"Siapa yang kamu jaga, hatinya?"
"......."
Cklak! "Bye! Dad! Nggak boleh mampir! Jangan bantah-bantah!" Ucap Avis keluar berlari.
Angkasa pun hanya geleng-geleng segera melanjutkan perjalanan ke tempat kerjanya. Nggak mau ribet urusin urusan anaknya, Angkasa yakin Avis bisa sendiri. Kan?
Drap drap!
"Eh! Tuhkan, udah ditutup gerbangnya. Daddy sih! Bawa mobil aja udah kaya Larry! ." Gerutu Avis menendang kerikil.
"Woy!!" Avis menoleh.
"Nayra?! Lo telat juga?"
Nayra memegang kedua lututnya, mengatur nafas agar teratur, "Ya, udah bisa Lo liat sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYRAVIS
Подростковая литератураNayra yang emosian harus ekstra sabar menghadapi Avis si tengil yang anehnya hanya tengil kepadanya. Dibalik emosiannya terdapat kelembutannya. Dibalik ketengilannya terdapat perhatiannya. Ikuti keseruan cerita mereka hanya disini! Come on? Read m...