4

336 28 2
                                    


"Manis banget."

______________________________

Gue....

Bukan cewe yang mudah terpaku oleh sesuatu. Bukan cewe yang terlalu mengharapkan apapun.Tak pernah sekalipun terpikir bahwa gue ingin mendapat perhatian lebih.Mendapat perlakuan layaknya seorang cewe seumurannya.Tubuh gue yang tinggi langsing , suara rendah, dan wajah maskulin yang memang lebih dominan ke papa gue.

Pernah berpikir bahwa gue berbeda dari pada cewe lain.Itulah kenapa, gue selalu bersifat seperti paras gue yang tomboy. Tapi kenapa? Gue merasa malu saat Avis menatap serta menyentuh?Ucap Nayra dalam hati meringkuk didalam kamarnya.

"Nggak papa. Palingan gue cuma nggak nyangka aja sama kelakuan dia."

"Keep calm down, Nayra."Ucapnya lirih.

Pagi harinya....

Nayra berjalan dengan wajah masih tegang akibat mengingat kejadian yang semalam. Walaupun pikirannya sedang kacau, penampilan luarnya jangan ditanya.

"Pagi brooo!"Yang dipikirkan tiba-tiba saja muncul disampingnya sambil menepuk bahunya pelan.

"Paan!" Ucapnya sambil mengusap bekas tepukan Avis.

"Kemarin Lo kenapa? Gue kaget waktu Lo tiba-tiba lari gitu aja."

Nayra mengingat kejadian itu, "Nggak! Gue ada urusan mendadak jadi gue lari."

"Oh..."

"Duluan sana! Ngapain jalan samping gue!"

"Pengin. Siapa tahu jodoh."

Nayra terhenti seketika lalu memandang Avis yang juga menatapnya."Nggak lucu ngab!"

"Gue nggak ngelawak. Gue beneran tertarik sama Lo."

"Ketarik apa Lo? Gue nggak bawa tali!" Ucapnya sambil kembali melanjutkan jalannya.

"Tali takdir."

"Omongan Lo! Nggak matching banget sama serigala penyendiri."

"Bodo amat Nay, Lo harus takdirnya sama gue titik." Ucapnya sambil mengacak puncak rambut Nayra.

Dia pun berlari setelah menjulurkan lidahnya pada Nayra yang masih mematung.

Avicena Atrama, pria pertama yang mengatakan ketertarikan nya pada Nayra Agisa. Nayra Agisa, wanita pertama yang membuat seorang Avis Atrama tertarik.2 sejoli SMA Langit, kelas XI. Kisah diantara mereka baru dimulai.

"Apa-apaan tadi!"Tanya Nayra saat ia berlari dengan tergesa-gesa menuju kelasnya yang ternyata hanya ada mereka berdua.

"Hah?"

"Lo nge-prank gue ya?"

"Huh?"

"Mana kameranya? Pasti ada kamera tersembunyi."Nayra celingak-celinguk memperhatikan sekitarnya membuat Avis heran.

"Mana ada gue kaya gitu."Avis semakin tak percaya saat melihat Nayra yang sudah bersikap layaknya orang pose karate.

"Kayaknya Lo nggak ngerti maksud tertarik versi gue deh! Maksud gue.. gimana ya?.. ah ya! Gue tertarik sama Lo tuh kaya pengin liat ekspresi Lo sepanjang waktu!"

"Huh?"

"Ya! Gue tertarik sama Lo karena Lo unik! Beda dari yang lain. Kaya gue pengin observasi Lo."

Ekspresi Nayra jangan ditanya lagi. Dia yang sudah tak tahan dengan beleberan Avis pun memukul dada Avis menggunakan tasnya."Ugh!"

"Maksud Lo? Lo mau stalkerin gue! Nguntit? Iya?!"

NAYRAVISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang