37

33 3 0
                                    

"Pagi pacarnya Nayra..." Sapa Daren sembari merangkul Avis dari belakang.

Berbeda dengan dugaan Daren yang mengira Avis akan mengamuk seperti biasa, Daren justru kaget saat melihat respon Avis yang malah malu-malu, "Hehe, bener anjir gue pacarnya Nayra."

Daren dalam hati, Hoek!

"Sialan Vis, nggak usah senyam-senyum gitu napa?" Rengut Daren. "Keliatan banget bucin."

"Nggak boleh?"

"Ya nggak boleh anjir? Lo nggak liat noh banyak cewek-cewek pingsan gara-gara Lo senyum?"

"Lebay."

"Y-ya emang lebay sih tapikan cuma perumpamaan gitulah." Respon Daren menggaruk tengkuknya. "Tetep aja, jangan bucin gitulah, jiwa jomblo gue meronta."

"Bukannya Lo punya ikan tuna?"

"Tunangan mas. Tapi udah dibatalin, gue ketahuan selingkuh." Jawab Daren dengan cengiran idiotnya.

Langkah Avis terhenti dan langsung menghempaskan rangkulan Daren dari bahunya. "Lo selingkuh? Cewe bego mana yang mau sama Lo?"

"Sianj! Heh! Wah wah wah wah wah...." Respon Daren tertawa begitu mendengar pertanyaan Avis yang menusuk namun fakta. "Asli, gue nggak tau mau ngomong apa lagi dah."

"Jadi, cewe bego mana?"

"Astaghfirullah!! Nggak ada ya Avis pacarnya Nayraaaaaaaaa... Gue kaga selingkuh! Trus juga napa pula mesti cewe bego?! gue juga bisa dapetin cewe cantik!"

Avis menaikkan satu alisnya, "Masa?"

"Iya ih! Lo emang nggak pernah denger istilah cewe cantik hanya untuk sang pemberani? Gue! Gue Daren sang pemberani!" Ucap Daren memukul-mukul dada sendiri.

"Daren, Gue percaya kalo ada cewe cantik yang mau sama Lo kok, cuman bego-kan? Soalnya mau sama Lo "

"Astaga!! Avis! Lo kenapa sih?! Kita itu BESTie seumur hidup! Tapi kenapa Lo argghhh! Gue juga bisa kali dapetin cewe cantik pinter!"

"Malah lebih mustahil dong, mana ada cewe pinter yang mau sama manusia setengah jadi kaya Lo?"

Daren memejamkan mata sambil menarik nafas bak ingin menghirup semua oksigen didunia, lalu ia tersenyum dingin pada Avis, "Avis? Salah aku apa yak? Perasaan daritadi Lo nginjekin gue mulu!"

"Eng--

"Jangan bilang enggak ya?! Gue yang ngerasain Bgst? Lu jadi temen tuh harusnya ngedukung gue, kasih support gitu! Doain gue biar dapetin cewe yang bener!" Emosi Daren.

"Oh. Yaudah semangat." Respon Avis datar.

"Udah? Gitu doang? Kenapa gue nggak ditanya soal alasan putus sama tunangan gue?"

"Lah? Katanya Lo selingkuh."

"Lah? Lo percaya?"

"Berarti Lo bohong?"

"Enggak juga sih... T-tapi gue pengin Lo nanyain gueeeeee..."

"Emang perlu?"

"Ya perlu doooooooooong." Daren mengkesal. "Kok nggak peka sih?!"

Avis menghela nafas dengan lemah dan kasar, "...... Kenapa?"

NAYRAVISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang