34

143 16 5
                                    

Tok tok

Nayra mengernyitkan dahinya saat mendengar ketukan pintu, "Iya?"

"NAYRA?? MAS PACAR MASUK YA??"

Nayra memutarkan bola matanya, "Gue bilang nggak boleh masuk pun percuma."

"Hehe." Cengir Avis saat ia sudah membuka pintu.

"Apaan?" Tanya Nayra dengan begitu tak berselera.

Avis berjalan mendekati Nayra yang sedang duduk disofa bermain hp,"Cuma mau tau keadaan Lo aja, takut Lo nggak nyaman harus nginep disini."

"Gue nyaman kok."

Avis mengangguk, Nayra hari ini lebih tepatnya malam ini akan bermalam dirumahnya. Hal itu dikarenakan hujan lebat telah turun sehingga Nayra tidak bisa pulang. Nayra sebenarnya berniat untuk menunggu hingga hujan reda lalu pulang, namun entah karena apa hujan malah bertambah lebat dan sampai kini masih turun.

'Kalo nggak disuruh atau Lebih tepatnya dipaksa sama mom Anggia dan si monyet, Anggia mah mau trobos aja.' batin Anggia.

"Gimana Nay?"

"Apanya?"

"Kesan Lo terhadap bonyok gue alias camer lo?" Tanya Avis dengan ekspresi tengil.

Nayra mendelik, "Gue GAMPAR juga Lo Vis! Baru juga jadian resmi pacaran belum 1 hari Lo udah ngenalin gue ke bonyok Lo."

"Lah? Kenapa marah? Seharusnya seneng dong?"

"What? Seneng botakmu Vis." Nayra mendengus.

Avis mengernyit, "Jadi, Lo nggak seneng ketemu camer?"

"Bukan gitu! Dan lagi, jangan ngomong camer lagi lah, terlalu dini."

"Terlalu dini gimana?"

"Kesannya kayak terlalu serius tau nggak?"

"Dih Nay, gue emang serius bego."

"Ya nggak seserius itu sampe cameran segala."

"Lo cewe kan?"

"Maksud Lo (h)?

"Ya karena bukannya kalo cewe tuh harusnya seneng kalo diseriusin ya? Dan gue ngenalin Lo ke bonyok itu sebagai bukti kalo gue serius, tapi apa ini miskah? Lo marah karena gue seriusin? Are you kidding me, Nay?"

"Kenapa gue harus bercanda? Gue nggak ya, gue cuma nggak habis pikir sama lo. emang ada yang ngenalin pacar ke bonyok dihari pertama pacaran yah? Nggak ada, Avis. Yang ada tuh, mereka bakalan kenalin kalo udah misalnya berapa tahun hubungan yah minimal berapa bulan gitulah."

"Itu yang namanya gercep, Nay."

"Bodo amat."

"Gue juga bodo amat sama yang lain, intinya ini gue, gue pengin apa ya terserah gue."

"Nggak bisa gitu Avis."

"Bisa."

"Lo--

"Terserah ya Naay, gue nggak peduli. Udah, gue capek denger Lo bacot mulu." Ujar Avis memotong ucapan Nayra yang sebal.

Avis beranjak dari duduknya, menatap Nayra yang sedang kesal dengan kerucutan dibibir. "Pfft..Bimoli."

"APA?!"

"Ekhem! Nggak, tadi ada cicak ngesot."

Nayra mendesis, memicingkan matanya menatap Avis, Avis tahu sehingga ia mendesah, "Kalo Lo liatin gue kaya gitu, bisa-bisa punggung gue berlubang Nay."

NAYRAVISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang