7

236 23 0
                                    


Save! Pacar Lo.

Nayra yang sedang rebahan dikasurnya terbatuk oleh ludahnya sendiri, ketika mendengar notif pesan dari nomer baru.

Brengsek!

Begitulah jawaban Nayra, setelah pergulatan panjang harus membalas apa.

Nayra tak pernah mendapat pesan dari seorang pria selain ayahnya saja. Jadi, ia tak pernah tau harus berbuat apa ketika Avis mengchatnya.

"Bwahaha." Tawa renyah Avis yang tengah berada diruang keluarga terdengar ketika ia membaca pesan dari Nayra.

As I thought you're an alien.

Send. Avis kembali terkikik tanpa sadar bahwa dad nya sedang memperhatikannya dengan tatapan aneh.

"Are you my son?"

! Avis mendelik pada dad nya, " No, I'm mom's son."

Dad mengernyit, " Your mom is mine."

"Okay! I already know that, ok. But, are you sure you're my dad?"

"Bukan. Kamu kan anak pungut."

"Daddy!"

Avis menjerit lalu ia melihat mom nya sedang menuruni tangga. "Mom! Daddy kata, aku anak pungut masa?"

"Astaga, Angkasa? Kamu ini jailnya." Mom mendekati Angkasa hingga berada didepannya dan berkacak pinggang.

"Anggia." Angkasa tersenyum pada Anggia lalu mengalungkan tangannya pada pinggang Anggia, hingga Anggia menempel padanya.

"Ish! Sama anak sendiri jahilnya..." Anggia mencubit ujung hidung mancung Angkasa dengan gemas.

"Hm." Angkasa menelusupkan kepalanya diperut Anggia.

"Mommy?!"

"Eh? Iya sayang?" Anggia dengan reflek mendorong diri dari Angkasa.

"Aku dilupain!"

"CK."

Avis dan Angkasa mendengus secara bersamaan.

"Kenapa mommy harus nikah sama tuh bayi gede sih?!" Ucap Avis sambil menunjuk Angkasa.

"Hush! Ngomongnya Avis."

"Siapa juga yang mau anak kaya kamu." Balas Angkasa tak mau kalah.

"Angkasa? Kok kaya gitu?"

Anggia tak habis pikir dengan kedua orang ini, "Kalian itu ayah dan anak, dad and son kalo kalian lupa. Angkasa, dia tuh anak kamu yang dulu kamu tangisin waktu dia lahir dan Avis, dia itu ayah kamu yang selalu jagain kamu sejak lahir."

"Okay. Forgive me, Anggia. I'm just kidding, right my son?"

Avis mendelik pada Angkasa yang menatapnya, "yeah mom."

"Come here Anggia, you shouldn't be standing too long, remember, You're a two now."

"What?!"

Angkasa menarik dengan lembut tangan Anggia, hingga Anggia terduduk di pangkuan Angkasa.

"Mom? Seriously?" Avis terkejut hingga ia berdiri dari duduknya.

"Yeah, baru 2 minggu." Anggia tersenyum dengan hangat pada Avis.

"Horray!! Akhirnya bakal ada yang nemenin Avis nanti!"

Avis bersorak lalu mendekati kedua orang tuanya dan berpelukan bersama. Mereka sejenak melupakan perdebatan yang empat terjadi tadi.

Ada alasan tersendiri dari ketiga orang itu senang ketika Anggia tengah hamil.

"Udah, minggir." Angkasa itu, mendorong pelan Avis.

NAYRAVISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang