Halo moodyy....
Darimana kalian bisa Nemu nih cerita? Kok bisa? Nyasar ya?🤭⚠️Saran umur +16 karena sudah 7 bulan mengandung kata-kata kasar! Maksih!
|
||
|||
Dalam sebuah bangunan yang terbagi dari beberapa ruangan ditempati oleh banyaknya manusia. Salah satu tempat memompa ilmu juga saling berinteraksi. Tempat yang bisa menjadi singgahanmu,Sekolah. Tempat singgahan mencari ilmu atau bisa jadi singgahan tidur bisa jadi juga singgahan hati. Eaks.
Kelas,Dipenuhi oleh kursi dan meja yang masih teratur jika sehabis dibersihkan.
Siswa,Salah satu penghuni tempat ini. Bagi sebagian siswa, sekolah adalah tempat menuju kenikmatan hakiki. Kenikmatan yang membawa siswa menuntaskan kelaparan. Lapar bisa ke kantin, ilmu juga bisa mudah didapat, serta ngantuk meja dan kursi siap membantu.
Tergantung suasana. Sekolah, kelas, siswa menjadi pemicu keributan dimulai. Salah dua orang yang berasal dari SMA Langit kelas XI A. Nayra dan Avis . Siswa teladan keributan. Siswa paling jago memancing.
Tuk tuk
"Minggir."Ucap seorang siswi cantik dengan rambut terikat seperti kuda poni berdiri diantara kursi, meja, tembok. Karna tempat duduknya emang dipinggir.
"Hey! Minggir budeg!"
"Brisik!"
Nampaknya ucapan siswi tadi telah mengganggu tidurnya lelaki yang duduk disebelahnya dengan kepala menelusup diantara kedua tangannya yang berada dimeja.
Huft
"Minggir budeg abadi, Nayra yang paling pinter mau lewat."
Siswi yang bernama Nayra itu berkata dengan penuh penekanan namun malah dianggap angin lewat oleh lelaki yang tak bergeming.
"Avis! Ish minggir dulu bentar woy! Ini bentar lagi waktu istirahat habis! Avis kampret!"
Teriakan Anggia terdengar oleh beberapa teman sekelasnya yang membuat mereka hanya menghembuskan nafas seolah-olah terbiasa.
"Naik meja trus keluar selesai. Gak usah ganggu orang tidur."
Nayra yang sudah terminum emosi akhirnya mendapat lampu kuning menyala dikepalanya.
Brak!
"Anying!" Umpatan kasar seorang lelaki yang hampir saja terjatuh akibat ulah Nayra yang mendorong kursinya dengan keras.
Beberapa siswa menoleh dan hanya mampu geleng-geleng kepala, sedangkan Nayra menyeringai."Uhhh, cakit yah? Utututu lemah, kaya gitu doang sakit."
Lelaki itu bernama Avis, dengan geram berdiri dan langsung menatap tajam Nayra."Cakit cakit! Lemah lemah! Gue nggak sakit nggak lemah bego, cuma kaget anjir. Maksudnya apaan Nay? Nanti kalo gue jatuh trus patah tulang Lo mau tanggung jawab!"
"Salah siapa ngalangin jalan! Daritadi gue ngomong secara sabar Alus Lo nya nggak mau minggir. Udah tau gue duduknya dipinggir mepet tembok."
"Naik meja trus lewat kan bisa! Terus yang mau duduk dideket tembok siapa? Kan itu maunya Lo sendiri."
"Lah kan emang sekarang giliran gue yang duduk Deket tembok! Inget 2 hari sekali kita pindah posisi. Terus yah daripada susah-susah lewat meja, mending nendang Lo aja kan sekalian hiburan."
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYRAVIS
Teen FictionNayra yang emosian harus ekstra sabar menghadapi Avis si tengil yang anehnya hanya tengil kepadanya. Dibalik emosiannya terdapat kelembutannya. Dibalik ketengilannya terdapat perhatiannya. Ikuti keseruan cerita mereka hanya disini! Come on? Read m...