"Hwoy! Avis!" Brakk!
Nayra menggebrak pintu kelasnya dengan keras sehingga membuat para cowo yang hendak berganti baju menundanya.
"Apaan sih Lo, Nay?!" Tanya Avis kesal.
"Lo pada yang apa-apaan?!" Jawab Nayra sambil memukul meja.
"Maksudnya apa, nying!"
"Sekarang kan giliran kita para cewe yang ganti baju dikelas?! Napa Lo nyuruh nih cewe-cewe keluar!" Nayra menunjuk teman-temannya yang dibelakangnya.
"Heh? Bukannya sekarang giliran cowo?!"
"Giliran cowo dari kutil setan?!"
"Nay! Jaga omongan Lo ya? Minggu kemarin kan udah Lo pada cewe-cewe yang Pake nih kelas."
"Mana ada? Minggu kemarin libur!"
"Ya salah siapa libur?"
"Lah kalo libur ya itu nggak bisa dihitung lah! Makanya diganti Minggu ini."
"Mana ada perjanjian kaya begituan?"
"Ada!"
"Nggak ada!"
"Ada! Vis ngalah Napa sih Lo?"
"Ngalah? Gue nggak akan pernah ngalah."
"Lo bencong apa banci?!"
"Cowo. Mau apa Lo?"
"Nggak punya kesadaran dikit ya Lo? Ngalah sama cewe dong!"
"Emang Lo cewe?"
"Bgst! Keluar Lo!"
"Hah? Kenapa harus?"
Nayra menatap Avis dengan kesal lalu menarik nafas dalam, ia mulai mendekati Avis.
Avis mengangkat satu alisnya, kemudian menatap Nayra tak percaya. Nayra mulai melepaskan dasinya, kemudian ia lempar dasinya sembarangan.
Melihat itu, Avis pun menatap tajam Nayra kemudian ia mengikuti apa yang diperbuat Nayra. Mereka berdua saling menatap satu sama lain.
Kancing pertama dari keduanya terbuka, lanjut kancing kedua dan ketiga secara bersamaan. Para teman-teman yang mengerubungi mereka pun hanya bisa diam melihat aksi keduanya.
Kancing keempat telah terbuka yang merupakan kancing terakhir milik keduanya. Avis merasa aksinya ini sudah cukup, namun dia tak menyangka bahwa Nayra akan melepas bajunya didepan semua orang hingga memperlihatkan kaos dalamnya.
Melihat itu, Avis buru-buru membuka baju kemudian membungkus Nayra menggunakan bajunya. Avis kemudian memeluknya sambil menatap tajam pada para teman cowo yang ada dikelas agar tak melihat ke arah Nayra.
"Gila? Nay?" Bisik Avis ditelinga Nayra.
Nayra terdiam mematung, kemudian tersentak saat mendengar bentakan Avis. "KeLuAr Lo PADA!! SEMUA! SEKARANG!"
Mendapat tatapan serta bentakan tersebut, semua yang berada dikelas buru-buru keluar sambil menenteng baju olahraganya masing-masing.
Ceklek!
Avis tersadar dari lamunannya, itu merupakan sepenggal cerita saat Avis dan Nayra baru awal dikelas XI A. Dia menggelengkan kepalanya, mengingat hal itu. Nayra memang benar-benar cewe aneh, dan juga cewe ternekad yang pernah ditemui Avis.
Akhir dari kisah itu, kami akhirnya berganti baju di kelas hanya berdua saja. Walaupun dengan celotehan yang tak ada habisnya, keduanya tetap berganti sambil saling menghadap tembok, membelakangi satu sama lain.
Plak! "Aw!" Avis meringis bukan karena sakit, tapi karena kaget mendadak pantatnya ditepuk oleh seseorang.
Avis pun menoleh kebelakang, lalu memutarkan matanya. "Apa sih, pak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYRAVIS
Teen FictionNayra yang emosian harus ekstra sabar menghadapi Avis si tengil yang anehnya hanya tengil kepadanya. Dibalik emosiannya terdapat kelembutannya. Dibalik ketengilannya terdapat perhatiannya. Ikuti keseruan cerita mereka hanya disini! Come on? Read m...