Nay, I love you, sumpah!
"Coba ngomong yang bener, gue yakin Lo juga suka sama gue, tapi kenapa Lo tolak gue?" Tanya Avis yang berjongkok didepan Nayra yang duduk dikursi taman.
"Kan gue udah bilang, Lo bukan tipe gue. Ish!" Ujar Nayra mencoba menarik tangan yang digenggam Avis namun tak bisa.
"...."
"Apa? Mau apa Lo?" Tanya menantang Nayra pada Avis yang hanya menatapnya dengan lekat.
Avis memejamkan matanya untuk sekejap dan segera membuka nya kembali menatap Nayra dengan lembut, "Yaudah, tipe Lo kaya gimana coba ngomong, Gue bakal berusaha supaya bisa menjadi tipe cowo Lo."
"Lo nggak bakalan pernah bisa jadi tipe gue." Jawabnya acuh.
"Makanya, gue tanya Lo mau cowo yang gimana? Gue bakalan berubah jadi cowo tipe Lo. Belum dicoba jangan bilang nggak bisa."
"Udah gue bilangin, Lo nggak bakalan bisa! Karena tipe cowo gue tuh syaratnya cuma satu! Yaitu bukan Lo, bukan Avis!"
Avis mengerutkan keningnya terganggu, "Apa-apaan? Ya kalo bukan gue siapa lagi? Nggak ada ya... Kalopun ada, gue bakalan bikin siapapun nggak bisa dapetin Lo lah! Biarin aja kita berdua jomblo seumur hidup!"
"Heh! Gue mah bisa! Lo jangan!"
"Nggak papa, biar Lo ada temen." Jawabnya santai.
"Bukan gitu juga AVIIIIIIIISS!"
"Terus?"
Nayra menatap Avis dengan sebal, "Lo jangan suka sama gue deh!"
"Impossible." Avis menggeleng.
"Kenapa? Cari cewe lain aja yang lebih baik dari gue."
Avis menerbitkan senyum pahit, "Yang lebih baik mungkin banyak diluaran sana cantiiiiikkk.... masalahnya, ada nggak yang se-istimewa kaya Lo?"
"Ya nanti lama-kelamaan juga Lo pasti suka cewe selain gue." Nayra kekeh.
"Dibilangin berapa kali, gue sukanya sama Lo anjir." Jawab Avis nampak sedikit sebal, ia mengusap-usap wajahnya dengan kasar, "Gue sukanya sama Lo Nayra bukan cewe lain astaga, Lo... Kenapa sih? Gue harus gimana? Nggak ngerti lagi sumpah! Kalo Lo nggak mau jadi pacar gue yaudah oke, fine! Tapi bisa nggak? Nggak usah suruh-suruh gue buat cari cewe lain, perasaan gue emang apaan? Main lempar-lempar aja, Sakit tau nggak?"
"...."
Avis menundukkan kepalanya tepat dikedua lutut Nayra. "Sorry Kalo gue terlalu memaksa, nggak papa kalo Lo nolak kok. Tenang aja, kita masih bisa temenan tapi ya mungkin agak... CK!" Avis tak bisa meneruskan perkataannya, mulutnya terasa pahit dan tenggorokannya sedikit perih.
Untuk beberapa saat waktu berlalu tanpa kata.
Nayra menarik nafasnya dalam-dalam, tangannya terulur untuk mengelus kepala yang tertunduk didepannya."Gue jelek."
Avis mengangguk, "Banget."
"Gue miskin."
Avis mengangguk, "Nggak masalah, nanti kerja bareng."
"Gue sama Lo nggak cocok."
Avis kembali mengangguk, "Betul, menurut orang gila."
"Gue...." Suaranya melirih semakin menunduk, "pembawa sial."
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYRAVIS
Ficção AdolescenteNayra yang emosian harus ekstra sabar menghadapi Avis si tengil yang anehnya hanya tengil kepadanya. Dibalik emosiannya terdapat kelembutannya. Dibalik ketengilannya terdapat perhatiannya. Ikuti keseruan cerita mereka hanya disini! Come on? Read m...