28

125 11 10
                                    


BRAAKKK!!! "NAYRAAAAAAA!!!!"

Nayra memejamkan matanya lalu berdecak kaget, ia mendelik pada seseorang yang membuka pintunya tanpa izin dengan begitu keras. "Apaan sih cabe?!"

"Hehe." Nisa berjalan masuk sambil cengengesan.

Nayra mendesah mencoba sabar,"Tutup pintunyaaa."

"Eh? Iya. Hehe." Cengirnya sembari menutup pintu.

Nayra menatap Nisa dengan aneh, nih bocah sinting apa gimana? Haha hehe mulu.

Tak mau memikirkannya lagi, Nayra menggelengkan kepalanya kembali bermain dengan gadgetnya. Yah, walaupun nggak ngapa-ngapain, cuma nge-scroll Ig daripada diemdiembae.

"Nay!" Panggil Nisa keras sembari duduk disampingnya hingga membuat Nayra harus super duper sabar karena merasa terganggu.

"Apaan?! Gaje Lo melebihi sumpah."

"Hehe."

Kan.... Nyengir lagi

"Itu!! Ih Lo harus keluar liat dihalaman depan Nay!! Semua orang kumpul disana lagi barbeque-an!!" Heboh Nisa menepuk-nepuk pantat Nayra.

CK! Nayra mengusapi pantatnya, memang posisinya kini ia tengah tengkurap dikasurnya. Pantat mahal gue, anjaaay.

"Ih Nay! Lo kok biasa aja sih!" Nisa mengernyit.

"Lah terus gue kudu ngapa? Heboh gitu? Nge-cosplay jadi bapaknya Naruto?"

"nggak gitu juga kaleeeeee sampe bawa-bawa satu dari husbu-husbu gue lagi."

"....."

"Ayo main keluar, jangan dikamar mulu." Sebal Nisa yang dicueki oleh Nayra.

"Ogah."

"Ngapain sih dikamar mulu? Perasaan gue yang wibu aja seneng kalo keluar kemana-mana."

"Ya Lo itu keluar karena mata Lo yang jelalatan pengin liat cogan-cogan."

Nisa menepuk bahu Nayra, "Apaan sih? Enggak kok."

"Enggak apanya? Malu gue kalo kemana-mana sama Lo, ada cogan lewat aja langsung Kya Kya nggak jelas." Gerutu Nayra.

"I-itu gue emang tersepona dengan ketampanan cogan itu! Jadinya reflek teriak-teriak nggak jelas." Ucap Nisa agak nyengir.

"Serasa nih, kalo nggak teriak tuh nanti bakal berdamage ke hati gue. Meledak BOOM! gitu kalo ditahan." Sambung dramatisnya.

Nayra memutarkan bola matanya, ingin menyarankan Nisa untuk jadi artis tapi Nayra kasihan sama penontonnya nanti.

"Eh!! Btw!" Nisa melonjak dari duduknya, berdiri dengan heboh, "Itu!!! Ayo mending kita buruan keluar Nay!! GILAA! Daripada kita nggak kebagian makanan yang dipanggang sama kak Alex! Demi apa OMG! Kita harus cobain rasanya panggangan dari pemanggang yang GUDLUKiiiiiING!!!"

Kak Alex? Ho? Kerja sambilan? Katanya mau jadi guru honorer semut?

"Ayo Nay!! Siapa tau setelah makan makanan yang dipanggang kak Alex, nanti anak kita bakalan segudluking kak Alex! Sumpah itu pasti meresahkan!" Ucapnya berjingkrakkan.

"Dih ogah! Udah sana Lo, kalo mau pergi, pergi aja, nggak usah deh maksa-maksa gue." Ucap Nayra tak peduli.

"Atuhlah Nayra, ayolaaaahhhh temenin Nisa tercintahmu inih."

Nayra menatap Nisa jijik, temen siapa sih ini?

"Ajak yang lain aja, sih! Ani, kek! Jelas banget Lo nggak punya temen sampe gue dipaksa-paksa."

NAYRAVISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang