1. Dimulai.

244K 10.2K 511
                                    

SELAMAT MEMBACA

Dimulai
21 July 2021

"Nara cuman buat gue!"

"Dalam mimpi lo!"

Bugh!

Kedua lelaki yang sekarang sudah berada di tengah lapangan itu saling menghantam wajah satu sama lain, keduanya sama-sama tak ingin mengalah, "Nara!" teriak salah seorang lelaki yang mencoba untuk melerai mereka berdua.

"Nara! Sadar Nar!" ucap salah seorang teman yang saat ini sedang mengguncang pundak Nara, "Berentiin mereka Nar! Sebelum ada Pak Anto!"

"Hah?" sadar Nara dengan setitik air mata yang entah sejak kapan menitih.

"NARA CUMAN PUNYA GUE ANJING!" teriak salah satunya.

"BACOT BANGSAT!"

Mereka tetap saling pukul satu sama lain, wajah mereka juga sudah babak belur, hingga pelukan seorang gadis di salah satu punggung mereka, membuat jeda di antaranya, "Bara, udah Bara. Stop!" ucapnya getir dengan air mata yang deras menetes.

Bara, sosok yang di peluk oleh Nara masih menetralkan nafasnya, hidunganya berdarah, bibirnya sudah pecah, mata dan pipinya sudah tidak pada bentuknya, "Aku mohon, stop yah, aku gak bisa ... liat Lean kayak gitu," ucapnya sesenggukan.

Ada tombak yang menusuk hati Bara, ia pikir Nara memeluknya karna ia telah memilihnya, namun salah. Nara tetap pada Lean nya.

Bara membuang nafas besar, menghempas tangan mungil Nara kuat, berbalik badan dan berkata, "Gue ga akan biarin lo sama dia bahagia Nara!" bentak nya kuat.

"Cih, jalang."

Nara menggeleng tak percaya, "Lean?" Ucapnya dengan mata yang kembali berkaca.

"JAGA MULUTLO SETAN!" teriak Bara, dan mencoba untuk maju ke arah Lean

Nara kembali memeluk lengan Bara, memberi tau seolah untuk tidak melanjutkan ini lagi. Ia menatap Lean sebentar, "Ayo Bara," mereka berdua meninggalkan lapangan yang sudah ramai oleh banyak orang.

Lean mengeraskan rahangnya, tak terima dengan perlakuan Nara seperti itu, ia berjalan lalu mengambil sebuah kursi kayu yang entah dari mana datangnya, mengangkatnya ke arah Bara dan.

Brak!

"AAAA" semua orang berteriak terutama Nara, tak percaya dengan apa yang dilihatnya,

Bara mendongakkan kepalanya, membusungkan dada yang di belakangnya terdapat punggung yang mungkin sudah hancur, kepala belakangnya sudah berlumuran darah.

"BARA!" Ucap Nara khawatir, Bara yang mendengar Nara sedikit berteriak dengan isak tangisnya, hanya menyunggingkan senyum, mengusap pipi Nara dengan lembut.

Lean yang masih memegang batang kursi itupun mengangkat nya kembali dan mencoba untuk menghantam Bara untuk kedua kalinya. Nara yang melihat itu langsung memeluk Bara dengan erat, namun sebelum kursi itu menyentuh punggung Nara, Lean sudah lebih dulu dulu di tarik oleh teman-temannya untuk menjauh.

"LEAN! SADAR DIA ADEK LO!" bentak salah satu teman Lean.

Nara masih sesenggukan di tempatnya, ia menangis memeluk Bara, "Ma-maafin Le-Lean yyahh," ucapnya sendu menangkup kedua pipi Bara. Bara menatapnya, ia tersenyum hingga tanpa sadar ia terjatuh tepat di pelukan Nara.

"Bara!"

✄✄✄

This is the prolog, to be continue...

LEANDRO (untuk Nara) NEW VERSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang