SELAMAT MEMBACA
Penyesalan Lean
22 July 2021"Lo tau setelah ini Nara bakal benci sama lo Lean!" Bentak salah satu teman Lean, Abdanif salah satu anak dari guru di sekolah ini, -Pak Anto adalah guru matematika, sekaligus seorang guru BK-
"GUE NGERTI NIF!" teriaknya gusar, "Gue gak bisa liat cewek gue deket sama cowok lain."
"Lo yang udah ambil Nara dari Bara, goblok! Mikir dong, lo udah nyakitin adek lo masih juga nyakitin Nara."
Lean tampak tetap berpikir, tidak tau harus bagaimana, keadaanya kini sungguh mengenaskan wajahnya babak belur bahkan matanya kini sudah membengkak.
***
Sepasang mata terbuka, menetralkan pandangannya terhadap cahaya terang di atasnya, "Bara, udah bangun," Ucapnya, mengelus perut Bara lembut. Ya Bara sangat senang saat Nara mengusap-usap perutnya.
"Lean di mana?" tanyanya lirih.
"Lean, masih di sekolah ... tapi kayaknya udah pulang deh, sekarang udah jam pulang sekolah soalnya."
Brak!
Sebuah pintu terbuka kencang, menampilkan sosok Lean dengan jaket bomber army kesayangan nya, "Lo udah bangun," tanyanya ketus.
Bara tidak menjawab, ia hanya menatap Lean aneh, tatapannya tertuju lagi ke arah Nara, seolah menanyakan, kenapa dia disini? Nara hanya mengangguk, memberi isyarat bahwa tidak akan terjadi apapun pada Bara.
"Lo! Cewek sialan, ayo pulang!" ucapnya dengan garang dan ia sudah menggenggam tangan Nara.
Bara juga tak ingin kalah, ia memegangi pula tangan Nara yang satunya, jadi posisi mereka, Bara dengan tangan kiri Nara dan Lean dengan tangan kanan Nara.
"Lepasin cewek gue bangsat!" terdapat aura menusuk dari kalimat Lean.
"Ogah! Sampek mati pun gue ga akan lepasin Nara."
Nara yang tadinya bingung pun mencoba untuk menenangkan kembali keadaan, ia melepas tangannya dari kedua pria itu, "Eh malah berantem lagi, Lean aku panggil kamu kesini untuk minta maaf ke Bara, bukan malah berantem."
Bara menolehkan kepalanya ke Nara, "Kamu telfon dia?" Nara mengangguk sebagai jawaban.
"Sampe kapanpun gue ga akan sudi maafin dia!"
"Dih, siape juga yang mau minta maaf sama lo, gajelas!"
"Ley...," Nara menatap Lean dengan puppy eyes nya, mencoba untuk mengendalikan Lean dengan senjata terampuh nya.
"Ck! Fine ... Sorry," ucapnya dengan nada yang benar-benar tidak elastis.
"Yang bener minta maafnya Ley. Masa kek gitu. Ga ikhlas banget," pinta Nara sekali lagi.
"I did some wrong, but I always right."
Nara menggeleng tak percaya mendengarnya. lalu tangannya kembali di tarik kencang oleh Lean, sampai dirinya sekarang sudah berada tepat di depan dada Lean, "Lo udah janji kalo gue minta maaf lo mau pulang ke apart gue!"
"Nara kamu mau pergi?" ucap Bara sendu, tak menyangka atas apa yang sudah ia dengar dari mulut kakaknya.
Nara menatap Lean tajam, ia sudah mewanti-wanti untuk tidak mengucapkan hal itu di depan Bara. Lean hanya mengedikkan kan bahu acuh, tak peduli jika ia sudah menyakiti hati Bara untuk kesekian kalinya. Nara melepas genggaman Lean lalu melangkah ke samping ranjang Bara.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEANDRO (untuk Nara) NEW VERSION
Teen Fiction"NARA CUMAN PUNYA GUE ANJING!" Sentak Bara. "BACOT BANGSAT!" Mereka tetap saling pukul satu sama lain, wajah mereka juga sudah babak belur, hingga pelukan seorang gadis di salah satu punggung mereka, membuat jeda di antaranya, "Bara, udah Bara. St...