24. Bara dan Lagitnya.

33.7K 2.6K 182
                                    

SELAMAT MEMBACA

Bara dan Langitnya
19 October 2021

Hari ini di sekolah terlihat sangat padat waktu, semua manusia yang ada di dalam gedung ini hampir menyibukkan diri dengan urusan masing-masing, tak terkecuali Bara dan Nara yang saat ini sedang sibuk ber-pose untuk menjadi talent ambassador sekolah.

Seperti yang kalian tau, harusnya hanya Bara saja yang akan menjadi ambassador sekolah, namun ntah ide dari siapa, akhirnya Nara juga ikut di tunjuk menjadi model ambassador sekolah. Karena memang bukan hanya cantik, Nara juga seorang pianist berbakat yang sering mengikuti lomba dan mendapat juara, itu adalah kelebihan yang sangat menguntungkan bagi Nara.

Di samping pohon rindang di depan mereka, sudah ada Lean yang bersandar di badan sana, mengamati lekat-lekat kegiatan yang sedang pujaan hati nya jalani. Kedua bola mata itu tak pernah sekalipun lepas dari Nara, hingga sang pemilik tubuh sadar akan tatapan yang sedang tertuju padanya. Gadis manis itu menatap Lean dari jauh, lalu menangkap kedua mata elang itu.

Mereka sadar bahwa kini mereka saling menatap dari kejauhan, wajah masing-masing terlihat sangat blur karna jarak diantara mereka. Nara yang tau bahwa kini Lean memperhatikan dirinya, hal itu membuat hatinya menghangat, namun kehangatan itu berubah karena kini pandangan Nara kembali direnggut oleh seseorang yang berada di samping Lean.

Nia. Gadis dengan polesan makeup yang agak tebal itu menghampiri Lean, lalu dia menarik tangan Lean menjauh dari pandangan Nara, ntah itu hanya perasaan Nara atau memang Nia yang sengaja untuk membuat Lean menjauh dari nya.

"Nara laiatin apa?" Bara menyodorkan minuman dingin ke arah Nara, "Nih."

Nara mengambil nya, "Eh, makasih Bara."

Bara mengangguk sebagai jawabannya, lalu meneguk air itu secara bersamaan, "Kamu liat apa tadi?" ulang Bara.

"Ah enggak. Gak liat apa-apa," gadis itu menjawab dengan senyuman di bibirnya.

"Nanti malem temenin aku yuk?" tanya Bara antusias "Kemana?" jawab Nara sedikit penasaran.

"Cari kado buat Lena, lusa dia ulang tahun."

"Lena? Kayak pernah denger nama nya," batin Nara berbunyi.

Melihat raut bingung yang ada di wajah Nara membuat Bara mengerti, "Lena, adik Lean."

Nara merubah ekspresi yang membentuk bibirnya menjai '0' lalu menjawab, "Oke kalo gitu."

***

"Lo mau bawa gue kemana?" suara itu terdengar sangat lantang.

"Kantin," Nia menjawab dengan nada yang sama, "gue tau lo belom makan."

Lean mendengus kesal, kalo tadi Nia tidak mengancam nya untuk membeberkan rahasia mereka, Lean tidak akan sudi ikut dengan gadis itu.

"Ayolah, gak usah bete gitu, gue ngajak makan bukan ngajak nikah," sahut Nia dengan tetap menggandeng lengan kiri Lean.

"Ck!" Lean menepiskan tangan nya, membuat Nia sedikit terlonjak karena kaget akan gerakan tiba-tiba itu, "Gue gak laper," sungut nya lalu melangkah menjauh dari Nia.

"Oke kalo itu mau lo!" Nia berteriak tepat saat Lean mulai menjauh dari nya, "Jangan pernah salahin gue kalo Nara tau semuanya!" lanjutnya.

Lean menghentikan langkangnya, ia tersenyum licik tanpa mengahadap Nia, lalu berbalik dengan tangan berkacak pinggang. Lean menundukkan sedikit badannya, lalu menempatkan wajahnya tepat di depan Nia, refleks Nia memundurkan wajahnya.

LEANDRO (untuk Nara) NEW VERSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang