"NARA CUMAN PUNYA GUE ANJING!" Sentak Bara.
"BACOT BANGSAT!"
Mereka tetap saling pukul satu sama lain, wajah mereka juga sudah babak belur, hingga pelukan seorang gadis di salah satu punggung mereka, membuat jeda di antaranya, "Bara, udah Bara. St...
Saat ini, Lean dan Nara sudah berada di sebuah taman, mereka menghabiskan waktu yang tersisa di malang untuk bersenang-senang. Erlang sudah pulang lebih dulu ke Jakarta, karna ia harus kuliah.
"Sayang coba liat sini!" Lean berteriak. Ckrik!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia lebih dulu melihat hasil foto di hp nya, "Ihh fah di bilang liat ke aku Anna." Kesalnya.
"Ya orang belom siap udah kamu jepret aja!" omel Nara.
"Yaudah sekarang udah siap? cepetan liat sini!"
Ckrik!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia tersenyum bangga melihat hasil yang sudah di ambilnya, "Gemes banget ya Allah."
"Bagus? coba sini liat! deketan sini ish!" ia menarik Lengan Lean untuk mendekat Lean ke arahnya. "Wih cantik juga gue."
"Iyalah orang cewek aku." Jawab Lean bangga. "Ini aku post di ig boleh ya?"
Nara menjawab dengan anggukan.
"Yaudah yuk balik, udah mau sore."
"Tunggu dulu."
"Tunggu apa lagi, Ley? udah mau ujan nih, keburu kita kehujanan nanti."
"Aaaa gamau, mau hujan-hujanan." Rengeknya pada Nara.
"Ga! gaboleh! nanti kamu sakit, aku juga yang repot." Nara berdiri lalu menarik tangan Lean untuk berdiri juga, "Ayooo bangun."
"Ihhh ayang mah gitu!"
"Ayang mah gitu, ayang mah gitu, ape? Kenape gue?" omel Nara seraya mendorong tubuh Lean untuk naik ke atas motor.
Dengan terpaksa akhirnya Lean pun pulang, mengikuti apa yang Nara ucapkan, ia tidak ingin berakhir di kamar lain nanti jika ia tidak menuruti Nara.