SELAMAT MEMBACA
Rapuh nya Lena
25 Mei 2022"Kak tungguin gue!" gadis itu menarik tangan Danif paksa.
Hal itu membuat Danif semakin geram, namun ia masih tau batasan, karna sadar bahwa Lena adalah adik dari temannya. "Apa lagi?" suara serak itu keluar begitu angkuh dari tenggorokannya.
"Kenapa Kakak gak bales chat ku?"
Danif mendengus malas sebagai jawabannya.
"Apa sih yang kurang dari aku? Kenapa Kakak gak bisa terima aku jadi pacar kakak?" suara gadis itu mulai terdengar getir.
Danif menghela nafas panjang, "Oke, dengerin gue baik-baik, pertama... gue gak suka sama lo, kedua... lo adik temen gue, ketiga... gak ada alasan buat gue suka sama lo. Paham!" bentak kan itu tak kuasa di terima oleh Lena.
Air mata gadis itu semakin tertera, kenapa dia bisa mencintai orang yang begitu tak punya hati seperti ini, ia menunduk kan kepala nya, "Kalo aku boleh milih..." ucapnya terjeda, lalu menatap sinis ke arah Danif, "AKU JUGA GAK MAU JADI ADIK LEAN!!" suara keras itu berhasil membuat Danif naik pitam.
"KECILIN SUARAMU LENA!" ia mencengkram marah rahang Lena, "Lo pikir... karna lo adik Lean, gue jadi gak bisa apa-apain lo, Ha?! Bahkan kalo gue mau, gue bisa bunuh lo tanpa Lean tau kalo gue adalah pelakunya!" menghempas Lena dengan begitu kasar, "Jaga batesan lo, jangan bikin gue ngelakuin apa yang baru aja gue bilang. Inget itu!" lalu pergi meninggalkan Lena menangis sendirian.
***
Lena masih menangis di kamarnya, ingatan itu semakin menusuk jantungnya, percakapan antara dirinya dan Danif benar-benar membuat ia sesak untuk bernafas. Lena masih tak terima dengan apa yang telah di ucapkan Danif tadi. Ia marah bukan karena tak di terima, namun ia marah mengetahui fakta bahwa Danif juga menyukai Nara.
"Kenapa? Karna lo suka Nara?" Danif yang mulai beranjak dari tempat ia berdiri kini kembali berhenti di tempat mendengar kalimat itu.
"Kenapa?" Lena berjalan perlahan ke arah pria tinggi berjakun itu. "Lo kaget? Karna gue tau kalo lo juga suka sama pacar Kakak gue? Sama pacar temen lo sendiri. Gak malu apa–"
"Kenapa gue harus malu?" sela Danif menantang. "Karna gue suka sama cewek temen gue, gue harus malu gitu? No," ia maju menunduk mensejajarkan wajahnya dengan gadis yang tengah menguras emosi nya itu. "Gue lebih bangga suka sama Nara, dari pada jadi pacar lo. Bahkan kalo lo tau, gue benci fakta kalo lo suka sama gue, karna apa? KARNA GUE JIJIK SAMA LO." Perkataan itu begitu menohok, air mata Lena tak terbendung kembali, itu terlalu menyakitkan baginya, "Paham?!" lalu dia benar-benar pergi meninggalkan Lena sendirian di tempat itu.
Kepingan dari kejadian itu terus menghantui Lena sekarang, ia tak tau harus menggunakan cara apalagi untuk membuat nya melupakan semua itu, dia benar-benar malu dan sakit hati oleh apa yang telah Danif katakan semalam.
Pintu kamarnya terbuka, menunjukkan Lean tengah berdiri disana. Lena tak mau menatapnya, ia benci Lean, benci Nara, benci Ibu, juga benci Danif. Ia tak tau harus berlari ke arah mana lagi untuk bersembunyi dari mereka semua, ia benar-benar merasa bahwa dirinya tak dianggap ada oleh orang-orang di sekitarnya.
"Lena..." panggilan itu begitu lirih terdengar, itu suara Nara. Gadis yang ada di belakang Lean itu mencoba untuk meyakinian Lean bahwa ia bisa membujuk Lena untuk mengobrol dengannya, "Biar aku aja yang masuk, kamu tunggu di luar," bisik nya pada Lean.
Setelah pintu itu tertutup, kini hanya tersisa Nara dan Lena saja yang berada di ruangan itu. Perlahan Nara mendekati Lena, "JANGAN DEKET-DEKET GUE!" bentak Lena pada Nara. Namun gadis itu tak berhenti, ia hanya tersentak sesaat lalu kembali maju untuk mendekati Lena.
"Len, aku tau kamu marah sama Lean, tapi ga seharusnya kamu ngurung diri kayak gini," suara lembut itu masuk ke dalam telinga Lena dengan aura yang panas. Lena benar-benar tak menggubris omongan Nara. "Hari ini ulang tahun kamu, Bara udah bawain kamu kado dan kue di bawah, ada om Aksa juga Len, kamu harus turun untuk hargain perasaan mereka."
"Harus banget ya? Harus banget gue yang selalu ngertiin mereka?" pertanyaan itu muncul membuat Nara merasa iba. "KENAPA GUE TERUS YANG HARUS NGERTIIN MEREKA! Gak Ayah, gak Ibu, gak Lean semuanya apa pernah hargain perasaan gue. HAAA!" teriakan itu semakin menjadi, namun kini telah di sertai oleh isak.
"Kamu mau mereka kayak gimana?" Nara merasa terganggu dengan protes yang baru saja Lena katakan. "Mereka udah nungguin kamu dari pagi loh, Len... Sebenernya apa sih yang buat kamu semarah ini?" tanya Nara heran.
"Lo mau tau apa yang udah buat gue semarah ini, hm? Lean. Kakak kandung gue, dia udah berani nampar gue cuman karna dia gak terima kalo gue ngehina elo! ITU YANG BUAT GUE MARAH! Lo pikir gue marah sama keluarga gue, Nar?" Lena berdiri tepat di hadapa Nara, ia menggelengkan kepalanya kecil namun beberapa kali, "Yang buat gue gak mau nemuin mereka itu, KARNA LO JUGA ADA DISANA! Karna elo yang udah ngerebut semua perhatiaan dari Kakak gue, dan karna elo yang udah buat Ibu gue sendiri lebih ngebelain lo ketimbang gue yang anaknya sendiri!"
Nara semakin bingung, ia benar-benar tidak mengerti tentang apa yang baru saja di ucapkan oleh Lena, namun belum sempat Nara mengungkapkan pertanyaannya, Lean sudah lebih dulu masuk ke dalam kamar Lena. "Gue udah minta maaf." Ucapnya penuh dengan penekanan.
Kini pertanyaan itu jatuh ke Lean "Kenapa kamu tampar dia?" Lean membisu atas pertanyaan itu. "Jawab aku, Ley. Kenapa kamu tampar Lena?"
"Dia udah hina kamu, aku ga terima dan kelepasan buat nampar dia," jelas Lean dengan segala kejujurannya. Lena mendengus lirih, "Kalo gue yang di hina kira-kira lo bakal nampar orang yang udah hina gue gak, Kak?"
"Len, udahlah. Mau sampek kapan lo perpanjang masalah ini?"
"Sampek kapan kata lo?" Lena melempar pertanyaan itu remeh, lalu menatap dan mendekati Nara, "Sampek cewek pembawa sial ini pergi dari sini."
Plakkk!!
✄✄✄Jangan lupa Vote dan Komennya ya
Hi semua, perkenalkan nama aku Lessly, bisa di panggil Lessly or Lele, or Lily or Lessy, terserah kalian enaknya yang mana, untuk sebelumnya aku mau minta maaf banget karna udah sangat-sangat lalai tentang tanggung jawab aku, soal jadwal update dan lain-lain. Gak bisa di benarkan sama sekali, meskipun aku punya alasan lain, rasa-rasa nya sangat tidak pantas buat aku untuk terus membuat kalian lama menunggu.
Maka dari itu sebisa mungkin aku berusaha untuk update semampu yang aku bisa tidak lagi menargetkan di hari tertentu, aku tidak mau terus-menerus membuat janji palsu, tapi akan tetap aku usahakan untuk update secepat dan se-netral yang aku bisa.
Maaf sekali lagi atas semua kesalahan kata
maupun laku yang tak jarang membuat kalian merasa tertipu atau ter-bohongi. Minal Aizin wal Faizin, walaupun telat tapi aku tetap meminta kemurahan hati kalian untuk memaafkan segala dosa ku, anjasss 🙈FOLLOW IG BARU CAST LEANDRO
@naraklyn
@leanaksa
@bbarankl
@agniamahika
@danifgnDan ini adalah IG aku
@silessly
@partofleandroSemua hal-hal tentang leandro akan di up disana, semoga kalian suka dengan cerita ini dan sampai ketemu minggu depann!!!!!
Btw ada saran buat nambah akun ig dari cast Leandro yang lain ga? kalo ada kira2 ada yang mau jadi adminnya? bisa dm aku di ig silessly yaa!
THANKYOU MUACHHH 😚😘🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
LEANDRO (untuk Nara) NEW VERSION
Teen Fiction"NARA CUMAN PUNYA GUE ANJING!" Sentak Bara. "BACOT BANGSAT!" Mereka tetap saling pukul satu sama lain, wajah mereka juga sudah babak belur, hingga pelukan seorang gadis di salah satu punggung mereka, membuat jeda di antaranya, "Bara, udah Bara. St...