38. Kuah Mi Ayam

1.9K 357 51
                                    

Tandain typo geng

****

Perjalanan ke Bandung kali ini bukan Iqbaal yang menyetir,pria itu duduk di jok tengah bersama (Namakamu) setiap 15 menit bertanya apakah (Namakamu) merasa capek atau ingin sesuatu. Eiits jangan berpikir kalau yang menyetir itu adalah Tasya yah. Yang menyetir itu adalah seorang pria dengan kemeja formal berwarna putih dan dasi polkadot birunya, Pria itu mengaku sebagai kekasih Tasya.

"Pelan-pelan Dri bawa mobilnya, ada calon ponakanku soalnya"ujar Tasya dengan sopan, gadis yang biasanya julid--seperti Reina itu mendadak jadi pribadi yang kalem, tidak banyak omong dan juga selalu tersenyum malu-malu,bukan type Tasya sekali. Biasanya Tasya akan julid--selalu dan membahas hal yang bisa membuat seseorang ikut julid bersamanya.

"Iyaa,Sayang."balas pria yang Tasya panggil dengan sebutan Dri. Tasya tersenyum malu dengan pipi merah.

"Liat sekarang, siapa yang jadi obat nyamuk,"celetuk (Namakamu) dengan nada sindiran, mendengar itu Iqbaal terkekeh geli sementara pipi Tasya semakin memerah saja. Adri,pria dengan rambut hampir botak itu melirik (Namakamu) di kaca.

"Maaf yah,adek Shylla."ujarnya cengengesan.

"Kamu panggil Shylla dek. Tebak deh Dri Shylla tuh umurnya berapa"ujar Tasya kepada Adri, pria itu kembali melirik (Namakamu) dari kaca, sementara Tasya sudah terkekeh geli, ia sudah menebak apa yang akan di katakan oleh pria di sampingnya itu.

"16? atau mungkin 17? atau 15? "tebak Adri. Tebakan Tasya tidak meleset,gadis itu tertawa mengejek (Namakamu), sementara wanita dengan hijab biru navi itu melipat tangannya di dada, seolah ngambek karena dikatai masi SMA.

"Isteri saya sudah 21 tahun mas" Ralat Iqbaal dengan sopan. Adri sedikit tersentak mendengarnya,Tasya masih tertawa dan (Namakamu) sudah mengembangkan senyum karena suaminya kini menjadi pahlawan untuk membelanya. Ia tidak semuda itu!!

"Sebocah itu kan gue"Komentar (Namakamu)

"Maaf, tak kirain Shylla baru tamat SMA"ujar Adri cengengesan

"Gue udah hamil begini masih disangka baru tamat SMA,huh"dengus (Namakamu) pura-pura kesal

"Bersyukur lu dibilangin muda. Ada orang umurnya masih 20 tahun di panggil tante atau ibu terus Shyll," Celetuk Tasya

"Bener."ujar Iqbaal menyetujui

"Tapi aku udah punya anak, aku udah punya ponakan maunya dipanggil tante atau mba aja"balas (Namakamu)

"Iyaa bunda Shylla"ujar Tasya.

"Maafkan saya yah"ujar Adri

"Udah Dri,Shylla anaknya enggak baperan kok"ujar Tasya

"Iyaa santai aja.Nggak usah kaku banget"balas (Namakamu) terkekeh pelan

"Sudah berapa lama bang kenal Tasya?" Iqbaal tiba-tiba bertanya membuat (Namakamu) reflek menoleh

"Kenal sih sejak 3 tahun yang lalu, cuma kalau menjalin hubungan baru setahun belakangan ini"jawab Adri. Iqbaal mengangguk anggukkan kepalanya mengerti

"Kenal dimana?"tanya Iqbaal. (Namakamu) menyikut perut Iqbaal, protes ketika Iqbaal banyak bertanya, takutnya malah Adri tidak nyaman. "Nggak papa"ujar Iqbaal

"Di jalanan"jawab Adri.Hening beberapa saat hingga Adri kembali melanjutkan ucapannya.

"Saya menilang Tasya karena ke kampus bonceng cabe-cabean bersama dua temannya"sambungnya

"Adriiiiii"ujar Tasya merengek. Gadis itu mendengus tak malu menatap Adri,kenapa harus membongkar pertemuan pertama yang menyebalkan itu

"Ada bakat Sya?"Ledek Iqbaal

Ale Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang