Tandain typo
"Bye bye Reina"ujar (Namakamu) melambaikan tangannya ke Reina dengan sedih. Reina dan Jevin akan pulang ke Indonesia karena besok Jevin akan kembali bekerja dan Reina harus kembali mengurus skripsinya yang tidak kelar-kelar.
"Yaampun Shylla,matanya sampe bengkak gitu. Santai aja Shyll,kita masih bisa ketemu di Jakarta kali" ujar Reina. (Namakamu) tersenyum tipis,Reina pikir dirinya menangis karena Reina akan pulang, memang sih.. Tapi ia menangis dominan karena masalah rumah tangganya dengan Iqbaal. Semalam tidak menyelesaikan masalah, Iqbaal memaksa melakukannya, di saat kondisinya masih sakit, ntah apa yang dipikirkan pria itu,ia seperti mengklain atas diri (Namakamu).
"Sering main ke sini Rennn"ujar (Namakamu)
"Pan kapan ya Shyll"balas Reina
"Gue tunggu"
"Okeyy"
"Maaf kalo pas lo di sini nggak banyak gue temenin"ujar (Namakamu) dengan penuh penyesalan.
"Wahh itu sih senenernya bagus karena gue sama Reina jadi kemana mana berdua mulu Shyll. Honeymoon yang sebenarnya"Balas Jevin tertawa pelan
"Itu maksud gue bro hahaha"sahut Iqbaal
"Emang cowok-cowok ini pada gila! Nggak waras"cibir Reina
"Pesawatnya 40 menit lagi nih Ren, kita harus segera ke Bandara"ujar Jevin. Masih ingat kebiasaan (Namakamu)? Wanita itu tidak mau mengantarkan orang ke Bandara. Kenapa? Karena dirinya tidak kuat melihat seseorang tersebut pergi. Ia lebih suka berpamitan di rumah atau di tempat lain.
"Ya udah gue pamit ya Shyll"ujar Reina cipika cipiki. Sementara Iqbaal dan Jevin tos ala pria
"Hati-hati di jalan ya kalian berdua.Maaf ngga bisa antar sampai bandara"ujar (Namakamu)
"Okey. Muciiiii udah penuhin keinginan gue buat nginep di apartemen super mewah ini"ujar Reina
"apaan sih lo"
"Heheh thanks baal udah mau gue repotin"
"Iye Ren"
"Byeee"
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"ujar (Namakamu).
"Hati-hati mas"ujar (Namakamu) mencium tangan Iqbaal,sedangkan pria itu mencium kening (Namakamu). so sweet yah, kalo ada orang :v. Kalau kalian mengira Iqbaal mengantar mereka berdua ke Bandara, artinya kalian sudah benar. Iqbaal mengantar tanpa (Namakamu). Wanita itu sangat anti dengan mengantar orang ke Bandara.
***
Iqbaal mampir ke kafe setelah mengantar Reina ke Bandara. Pria itu sibuk menenangkan pikirannya perihal semalam. Apa ia terlalu kasar dengan (Namakamu)? Apa ia menyakiti (Namakamu)? Apa ia terlalu memaksakan kehendaknya ingin terus bersama (Namakamu). terlalu banyak apa Ia di dalam otaknya yang ia tidak bisa pertanyakan sendiri kepada (Namakamu) langsung.
Drrt
Ponselnya berdering, ada sebuah pesan whatsapp yang masuk
Anda
•Reina berangkat mas?
•iya
•mas mampir di kafe bentar
•mau mas beliin sesuatu?•alhamdulillah
•enggak usah masIqbaal mengetikan sesuatu di layar ponselnya,namun ia segera menghapusnya.