kemaleman gasi?
***
Iqbaal dalam perjalanan ke rumah sakit, bersama Dinda.Disetirin sama supirnya Dinda karena khawatir Iqbaal nanti malah nabrak.
"Bisa lebih cepat nggaksih pak?"Ini ke sekian kalinya Iqbaal protes dengan supir tersebut,ia merasa kalau mobilnya berjalan dengan sangat lamban.
"Bay sabar dong,ini udah cepat kok. Nanti kalau kekencengan malah kita yang celaka"balas Dinda.
"Ya makanya Aku aja yang nyetir bu"beo Iqbaal
"Nggak! Kamu nggak ingat apa kata Shylla?Kalau lagi cemas atau panik kayak gini kamu jangan nyetir,nanti gak fokus malah nabrak"dumel Dinda,
"Tapi kalau kayak gini.."
"Gak ada kayak gini kayak gitu, diem aja. Nanti juga sampai kok" Pria itu diam,tapi tidak dengan tangannya. Ia kini memainkan ponsel.
"Lagian Shylla ada-ada aja sih,lagi hamil begitu malah jalan-jalan ke Mall"tambahnya menunggu reaksi Iqbaal
"Emang nggak boleh? Nggak boleh diskriminasi sama wanita hamil, dia berhak ngelakuin apa aja yang dia mau. Lagian ini bukan salahnya dia. Salah dua orang yang nggak pantas di sebut manusia itu"balas Iqbaal. Pria itu berujar tanpa melihat Dinda, hanya melihat ke layar ponsel
"Kamu kok malah nyalahin orang sih? Shylla kalau nggak ke Mall pasti nggak bakal celaka kali"gumam Dinda, Iqbaal kini menatap Dinda,ada rasa tidak suka Dinda berucap seperti itu.
"Shylla bakal baik-baik aja kalau itu dua orang nggak muncul"jawabnya Iqbaal kemudian.
"Meskipun ada orang itu kalau Shylla nggak ke Mall,kan enggak kejadian. Udah takdir kali"
"ini bukan takdir,ini tuh kayak di rencanakan tau nggaksi,bu."ujar Iqbaal.Pria itu merasa ada kejanggalan dalam peristiwa ini,ya aneh aja gitu.
"Kata siapa? Kata si Alice-Alice itu? Percaya-percaya aja sih sama dia." julid Dinda
"Lagian ini semua tuh juga sebenarnya salah dia.Kenapa dia biarin Shylla terluka?"Sambungnya lagi.
"Alice nolongin Shylla bu, bukan ngebiarin Shylla luka"ralat Iqbaal
"Nolongin tapi pas udah keguguran? Heh?! Pasti itu si Alice cemburu sama Shylla.Soalnya nanti Shylla yang dapat warisan,secara kan anaknya si Alice itu cewek semua,sementara Shylla cowok"
"Bu jangan sembarangan ngomong tentang Alice deh,lagian Shylla enggak keguguran kok,amit-amit ya Allah"
"Bukan enggak.Belum aja itu,liat aja nanti si Alice itu bakal bikin Shylla keguguran,biar semua harta bapaknya Shylla jatuh sama anaknya ntar"kalau aja ngga dalam situasi seperti ini,pastinya Iqbaal sudah balas dengan nyinyiran.
"Terserah ibu deh,capek ngomong sama orang sok tau"
***
Pintu ruangan terbuka,Iqbaal muncul seorang diri.
"Assalamualaikum"ucap Iqbaal.Ia menutup pintunya kembali secara perlahan,takut membuat (Namakamu) yang diyakininya tengah memejamkan mata itu terbangun.
Iqbaal menatap sekeliling,hanya Aira yang ada di sisi (Namakamu), wanita itu duduk di sebelah kanan bangsal dengan kursi sembari memegang tangan (Namakamu), sementara kursi bagian kirinya ada kursi kosong
"Waalaikumsalam"Aira menjawab. Wanita dengan mata sembab itu menatap Iqbaal,memberikan senyuman manisnya lalu memanggil Iqbaal untuk ke arahnya.Iqbaal menyalimi tangan kirinya,karena tangannya masih menggenggam tangan (Namakamu) tentunya.