Tandain typo
"makan yang banyak"ujar Iqbaal menepuk-nepuk rambut (Namakamu) bagian belakang. Rambut? Iya, (Namakamu) memang tidak menggunakan hijabnya ketika di apartemen hanya berdua dengan Iqbaal.Buat apa? kan Iqbaal suaminya ehehe.
"Iyaaa mas Iqbaal "balas (Namakamu) terkekeh kecil,Iqbaal mengembangkan senyumnya. Ntah kenapa setelah adegan salah faham seminggu lalu bukannya membuatnya canggung atau renggang,tapi semakin dekat.Ia juga melihat sang Isteri semakin bahagia beberapa hari belakangan ini.
"Kenapa yah kamu kayak seneng banget??"tanya Iqbaal. Gadis yang senyumnya tidak pernah pudar itu kembali menatap Iqbaal.
"Enggak hehe,I love you"ujar (Namakamu) dengan pipi merah.
"Kenapasih?"tanya Iqbaal
"Gak papa hehe"
"Oh iya,gimana? masih sibuk nggak? Mau ikutan Reuni jadinya?"tanya Iqbaal. Ia baru mengingat seminggu lalu Vina menghubunginya mengatakan kalau akan ada Reuni
"Reuninya kan di Indo mas,in sha Allah kalau kita pulang bisa ikutan"ujar (Namakamu)
"Wah? Aku pikir di Canberra"ujar Iqbaal
"Enggak mas. Jadi tuh yang adain Reuni itu Bang Wildam,dia mau menikah,nah sehari setelah nikah baru deh mau reunian"balas (Namakamu)
"Vina bilangnya di Canberra"
"Mungkin ada miss communication sama Kak Vina mas,Soalnya jelas kok itu undangannya Bang Will, Bekasi" jawab (Namakamu)
"Iya kali yah. Isterinya orang bekasi?"
"Iyaa"jawab (Namakamu)
"Kapan emang?"tanya Iqbaal
"Mas,buka-buka grup deh mas biar nggak ketinggalan info"
"Nggak ah males,taunya dari Shylla aja udah cukup, udah di saring"
"Terserah suamiku aja"ujar (Namakamu)
"kamu istirahat aja yah abis makan, biar aku yang cuci piring"Titah Iqbaal.
"Eh kok gitu??"tanya (Namakamu)
"Kamu kan lagi cape yang,nggak papa"
"Enggak kok mas,nggak papa"
"Aku yang ngga papa. Udah kamu istirahat aja"ujar Iqbaal
***
Iqbaal masuk ke dalam kamar, mendapati (Namakamu) tengah sibuk di kasur tengah menuliskan sesuatu.
"Lagi ngapain?"tanya Iqbaal, wanita itu sontak menutup bukunya lalu membawanya kebelakang,menatap Iqbaal dengan senyuman manis.
"Eh mas Ale"ujarnya
"Nulis apa?"tanya Iqbaal,pria itu beranjak ke atas kasur.
"Lagi nulis-nulis diary hehe"jawab (Namakamu) cengegesan.
"Diary banget anaknya moms"ujar Iqbaal terkekeh kecil. Tangannya mengarah ke rambut (Namakamu), mengacak-acak anak rambut wanita itu.
"soalnya kalau nulis di hape rasanya ada yang kurang aja gitu"balas (Namakamu).
"Sejak kapan kamu nulis diary lagi?" tanya Iqbaal. Wanita itu menutup buku Diarynya lalu menguncinya dengan kunci kecil yang ia punya.
"sejak SMA mas"jawab (Namakamu). ia menyimpan buku bergambar seorang pria berambut biru itu di nakas dengan harapan Iqbaal tidak akan membaca atau sekedar membukanya.