64.Berisik!!

1.2K 109 15
                                    

Hai

Tbh udah ngerasa panjang banget sama ini cerita, tapi sayang aja kalau diberhentiin tiba-tiba 🙃.

ya udah kuat kuatin baca yah guys 🤗

****

Iqbaal pulang ke rumah sekitar pukul 8 malam, setibanya ia langsung mandi karena sudah pasti (Namakamu) akan menolak untuk dipeluk atau dicium ketika dirinya belum mandi.

Setelah mandi ia bergabung dengan (Namakamu) yang tengah menelfon dengan seseorang, dengan Altha yang ternyata sudah tertidur pulas di ranjang bagian tengah.

"Ya udah besok aja Al, gak papa. Nanti lo diomelin Bang Ilham juga"ternyata wanita hamil yang menggunakan baju tidur berwarna hitam itu tengah menelfon Alice.

"Dari tadi bobonya?"tanya Iqbaal, tentu saja yang ia tanyakan itu adalah pria kecil yang ia usap-usap keningnya sekarang.

"Iyaa, sebelum kamu datang tadi udah bobo duluan"jawab (Namakamu)

"Iya, see you babe, assalamualaikum"

"tumben nelfon sama Alice bentaran?" tanya Iqbaal. Biasanya dua wanita hamil itu selalu menelfon dengan durasi waktu yang tidak sebentar, Iqbaal tidak tahu mereka membahas apa saja, tapi yang pasti mereka kadang ngobrol sampai larut malam membuat kedua suaminya resah karena ingin dimanja tapi isterinya masih sibuk membicarakan sesuatu.

"Bang Ilham lagi ngidam, gabisa lama lama. Udah makan belum mas?"

"Udah tadi pas meeting, makanya tadi aku bilang kamu makan duluan aja sama Altha"jawab Iqbaal. (Namakamu) memijat lengan Iqbaal setelah menyimpan ponselnya di nakas.

"capek nggak mas, Shylla pijitin biar capeknya berkurang yah"Iqbaal tersenyum, meloloskan ciuman kecil di kening (Namakamu) sembari mengusap perut (Namakamu) dengan sedikit kesulitan karena ada Altha ditengah- tengah mereka.

"capek sih pasti yah sayang"

"Anak ayah gimana kabarnya hari ini?"

"Baik ayaah, anak ayah hari ini ditemani abang jadi anteng juga"jawab (Namakamu)

"Alhamdulillah, anak ayah pinter banget. Jadi anak sholeh yah nak, banggain ayah sama bunda"Pria itu mengusap perut (Namakamu) dengan merapalkan juga doa untuk si jabang bayi yang masih nangkring di perut isterinya.

"Kalau babynya anteng kenapa bundanya habis nangis yah dek?" tanya Iqbaal sarkas, tentu saja ia menyadari kalau isterinya itu habis menangis.

"Enggak papa, tadi Shylla kangen aja sama semuanya di indo, makanya nangis bentar sama Altha" jawab (Namakamu). Bagaimanapun dirinya sudah tertangkap basah sudah menangis, ya mengaku aja deh

"Jadi itu kenapa nelfon Alice malam-malam?"(Namakamu) mengangguk.

"Lagi ngidam?"

"enggak mas, emang cuma kangen aja tiba-tiba terus nangis gitu, sensitif banget emang Shylla pas hamil"

***

Siangnya di rumah sakit, (Namakamu) sedang makan siang bersama Vina. Altha sedang bersama Iqbaal hari ini karena pria itu tidak sesibuk kemarin.

"kalau udah kelar kamu langsung pulang ke Indo, Shyll?"tanya Vina

"Tunggu Iqbaal selesaiin kerjaan sama kuliahnya dulu sih kak Vin"jawab (Namakamu)

"Kamu yakin nggak mau ambil spesialis di sini?"tanya Vina lagi, rencana memang (Namakamu) pulang ke Indonesia sehabis ini, bisa aja dia hanya menjadi ibu rumah tangga meskipun Iqbaalnya tidak mempermasalahkan kalau ia mengambil spesialisnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ale Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang