12. Arion parents?

3.5K 363 4
                                    





*******
Happy reading
*******

"Kita hanya orang asing"









Gadis yang tengah terlelap itu menggeliat pelan ketika merasakan usapan lembut di kepala nya. Kia membuka matanya perlahan menyesuaikan pandangan nya

"Bangun!"

kia tersentak mendengar suara berat di samping nya. Kia melotot melihat keberadaan arion di samping nya.

Kia bernafas lega ketika melirik tubuhnya yang masih memakai pakaian yang sama.

"Gue nggak sebrengsek itu" ujar arion dingin. Ia bangkit dari duduk nya.

Padahal pria itu sudah lancang memeluk dan mencium kiara tanpa perempuan itu sadari. Kurang brengsek apa dirimu ar?

"Lo belum makan dari tadi" arion menyodorkan telapak tangan nya.

"Ini kamar siapa?" Tanya kia seraya memeluk selimut.

"Kamar gue" jawab arion.

Kia mengangguk, ia turun dari kasur tanpa menyambut tangan arion.

Arion menatap tak percaya tangan nya yang di abaikan oleh perempuan di depan nya.

"Maaf dan makasih" ucap kia

Arion berdehem pelan seraya menurunkan tangan nya. "For what?" Tanya nya

"Karena udah ngerepotin lo, dan permisi" ucap kia pelan dan segera melangkah keluar. Ia harus pulang apalagi ini sudah larut malam.

"Kamu sudah bangun nak" kia tersentak seraya berpegang erat di pinggir tangga ketika suara lembut terdengar di telinga nya.

Kia menatap ke arah wanita cantik yang sedang meletakkan makanan mungkin. Kia pikir itu pasti ibu nya arion karena wajahnya hampir sama dengan aileen.

"Kenapa diam?"

Arion segera menahan tubuh kia yang hampir terjatuh itu cepat.

Kia memegang erat lengan arion "bisa nggak sih nggak usah ngagetin" ucap kia kesal dengan nafas memburu.

Bagaimana kalau ia jatuh? Bagus kalau pingsan tapi kalo nggak bisa malu dia.

Arion mengangkat salah satu alisnya "lo aja yang bengong" balas nya dingin. Kia menghempaskan tangan arion yang berada di pinggang nya kasar.

Ia menuruni tangga dengan raut kesal. Reina yang melihat interaksi putranya dan kia pun terkekeh. Baru kali ini ada perempuan yang berani berbicara dengan nada seperti pada anak nya.

"Sini sayang" ucap reina pada kia.

Kia menghampiri reina dengan tersenyum sopan "malam tante" sapa kia.

"Malam sayang" jawab reina lembut.

"Sini duduk kita malam bersama dulu" ajak reina.

"Eh nggak usah tan saya mau pulang aja" ucap kia sopan

"Eh nggak boleh, sini ayo duduk" reina menarik kia untuk duduk di salah satu kursi

Precious girl [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang