31. Perdebatan

2.9K 324 3
                                    



*******
Happy reading
*******





















Damian membuka pintu ruang kerja atalla. Bisa ia liat papa nya sedang berkutat dengan laptop di hadapan nya. "Tumben ke ruangan papa?" ucap atalla ketika menyadari kehadiran putra nya itu

"Nggak boleh?"

Atallah mendongak menatap damian dengan senyum manis nya "tentu saja boleh. Kenapa boy?" Tanya nya.

"Tidak ada. Aku hanya mengecek keadaan papa aja" damian duduk di sofa.

"Sepertinya papa baik baik saja mama tidak ada di rumah" ucap damian.

Deg
Tubuh atalla menegang dan itu di sadari oleh damian. Atalla berdehem menghilangkan kegugupan nya "apa maksud mu boy? Tentu saja papa baik baik saja mama kan liburan" ucap atalla berusaha tenang.

"Benarkah? Kenapa mama tidak pamit kepadaku?" Ucap damian berpura pura sedih.

Atalla tersenyum "mungkin mama tidak ingin menganggu waktu belajar mu"

"Baiklah. Aku hanya ingin menanyakan itu saja. Aku kira mama dan papa tidak baik baik saja" damian berdiri "Ternyata aku salah" ucap damian sinis.

Namun atalla tidak menyadarinya.

Damian berhenti di ambang pintu "oh ya apa anda tidak mengkhawatirkan perempuan itu?"
Ucapan damian kembali membuat atalla mematung.

Belum sempat ia berucap putranya sudah pergi dari ruangan nya. Atalla mencengkram ujung meja erat. Ia segera meraih ponsel milik nya. Apa putra nya juga sudah mengetahui nya?

"Bagaimana keadaan nya?" Tanya atalla datar.

"Nona berada dalam pengawasan keluarga zeroun tuan"

Atalla menghela nafas "tetap awasi dia" titah atalla dingin dan segera mematikan sambungan.










🐬🐬🐬🐬



















Grepp
"Kenapa?" Tanya kia ketika arion masuk ke dalam kamar nya dan langsung memeluk nya.

"Ikut yah"

Kia mengernyit ada apa dengan kekasihnya ini. "Ikut kemana?" Tanya kia.

"Abang mau pergi ke inggris" kia menoleh ke arah aileen yang berdiri di samping pintu dengan cemilan di tangan nya. Bisa ia rasakan kalau arion mengeratkan pelukan nya.

"Pergi lagi?" Tanya kia di balas anggukan sang kekasih.

"Sama daddy?" Tanya kia lagi. Arion menggeleng.

"Dasar bocah" cibir aileen melihat kelakuan abang nya yang begitu manja.

Arion memutar tubuh nya dengan kia tanpa melepaskan pelukan. Ia menatap tajam ke arah aileen yang sial nya itu adalah adik nya sendiri.

"Apa?" Tantang aileen.

"Efek cinta nggak di anggap ya?" Hardik arion menyeringai. Aileen melotot ia menatap tajam ke arah sang kakak.

Precious girl [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang