46. Perpisahan

2.7K 335 16
                                    



*******
Happy reading
*******

























"Percaya sama aku" arion mengelus punggung gadisnya dengan lembut. Ia sudah berada di bandara bersama keluarga dan para sahabatnya.

Sedari tadi kia enggan melepaskan pelukan nya. Ia tau kekasihnya itu menangis dalam diam.

"Za" damian memegang bahu kia lembut

Kia melepaskan pelukan nya namun ia masih menunduk, ia menghapus air mata nya dengan cepat dan mendongak.

"Pria sejati akan menepati janjinya" ucap nya tersenyum tipis

Arion mengangguk ia mengusap surai kia dengan lembut "Tunggu aku"

"Pasti" jawab kia tegas

"Janji itu baik baik saja"

Kia tersenyum dan mengangguk "Kamu pun begitu" ucapnya

Cup
Arion mengecup kening kia lama, berat rasanya meninggalkan perempuan yang begitu berarti tanpa pengawasan langsung darinya.

Kia memejamkan matanya, ia menahan air mata yang mencoba ingin keluar.

Arion melepaskan kecupan nya, ia beralih ke arah para sahabat nya "Jaga verous, jaga diri kalian, dan jaga kia untuk gue" pinta arion

Ke empat sahabat nya mengangguk. Bahkan sih biang onar beradaptasi dengan keadaan.

"Ini bukan salam perpisahan tapi ini perintah gue sebagai pemimpin kalian"

"Lo tenang aja, verous dan kia adalah tanggung jawab kami. Lo fokus pada kesembuhan lo" ucap damian

"Benar. Kepulangan lo yang bakalan kita nantikan" timpal karel

"Kita doain yang terbaik buat lo ar" ucap gevan dan fino serentak

Arion tersenyum tipis ia mengalihkan pandangan nya ke arah alvaro yang hanya berdiri sedari tadi.

Melihat arion menatap nya, alvaro hanya mengangguk. Mereka berbicara dari mata ke mata.

"Ayo sayang" ajak reina

Arion mengangguk ia melepaskan genggaman nya dengan kia "See you my girl"

Kia tersenyum ia melambaikan tangan nya hingga arion sudah tak terlihat lagi.

"Ayo pulang" ajak damian lembut

"Dia akan baik baik aja kan dami?"

Damian menghela nafas ia memutar tubuh kia menghadapnya "Percaya sama arion. Dia pria yang kuat"

Kia hanya mengangguk pelan

Mereka melangkah keluar bandara "Katanya raja ular udah keluar dari penjara" ujar gevan

"Raja ular?" Tanya al

"Arga" jawab damian dingin

"Bokap lo melepasin nya gitu aja dam?" Tanya karel

"Arga masih anak sekolah. Lagian tidak ada saksi mata selain kia waktu itu, dan juga polisi sempat mencurigai gue dengan kia karena semua anggota arga tumbang semuanya" jelas damian

"Emang setan tu anak" desis fino

"Sekarang kita cukup waspada saja, cobra tidak selemah yang kita pikirkan"

"Apa kita undang panji petualang aja buat jinakin mereka?" Tanya gevan

"Boleh juga" timpal fino

"Nggak sekalian aja beli kandang buat mereka?" Kia ikut menyela

Precious girl [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang