14. Basket

3.4K 347 6
                                    



*******
Happy reading
*******





Kia berjalan sepanjang koridor tanpa arah ia hanya ingin mencari tempat yang nyaman untuk dirinya menenang kan diri

Kia berhenti ketika melihat ruangan basket kosong. Memang sekarang lagi jam nya belajar namun kelas kia kosong karena guru nya izin melahirkan. Dimana aga? Aga izin karena ada urusan keluarga. Ia juga sudah tiga hari tidak bertemu dengan arion, ia yakin omongan arion waktu itu hanya main main saja.

Kia masuk ke dalam ruangan, ia tersenyum tipis ketika melihat bola basket tergeletak "sudah lama aku tidak menyentuh nya" ucap kia pelan.

Ini waktu yang pas untuk melampiaskan semua nya batin kia. Kia mengambil bola basket, mendribble nya dengan lihai dan menshoot bola itu ke dalam ring. Ia berulang kali melakukan hal yang sama

Mata nya memerah nafas nya memburu. Apalagi ia mengingat kejadian tadi malam membuat ia begitu ingin melampiaskan amarah nya.

Flasback on
Jam sudah menunjukkan pukul satu malam namun dirinya belum bisa terlelap. Kia mengambil botol obat di laci. Membuka nya dan mengambil satu pil untuk ia minum.

Kia menarik nafas dan menghembuskan nya perlahan. Ia benci harus berhadapan dengan obat yang seperti itu.

Tok tok tok
Kia mengernyit siapa tengah malam datang ke rumah nya?apa mungkin arion? Tapi tidak mungkin ia sudah tidak bertemu dengan pria itu lagi.

Kia beranjak dari tempat tidur nya. Ia menatap waspada pintu masuk rumah nya.

Tok tok tok
"KIARA ZAMORA BUKA PINTU NYA!"

Kia tersentak ia memegang erat pistol di belakang tubuh nya. Ia kenal suara itu bahkan sangat mengenal nya hingga membuat ia muak

Kia menyimpan pistol nya dan segera membuka kan pintu

Cklek
Kia menatap pria paru baya di depan tersenyum"masuk yah" ucap kia lembut

Pria tersebut langsung masuk ke dalam rumah tanpa menoleh ke arah nya. Kia memegang erat gagang pintu. Ia harus bisa ini sudah sering terjadi

Kia menutup pintu pelan. Dan segera duduk di depan pria baya yang sudah duduk di sofa nya. Menatap ia dengan tajam membuat kia semakin menunduk kan kepalanya

"Kau sudah melewati batas mu nona kiara!" Desis nya tajam

Kiara mengeratkan genggaman nya, ia benci situasi seperti ini. Kia mendongak menatap pria baya di depan nya sendu

"Batas apa yang ayah maksud? Aku tidak melanggar apapun yah" lirih kia

"Jangan memanggil ku ayah dengan mulut kotor mu itu" sarkas pria tersebut

Air mata kia luruh, kenapa ia begitu lemah di hadapan pria ini.

"Aku putri mu yah darah daging mu!" Tekan kia

"AKU TIDAK MEMILIKI SEORANG PUTRI DARI RAHIM SEORANG PELACUR!" Bentak pria tersebut

Kia terisak "ibu ku bukan seorang pelacur" gumam kia lirih

Precious girl [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang