*******
Happy reading
*******"Ayo mama antar ke kamu" ajak ana semangat
Kia hanya mengikuti ana dari belakang, ia sudah mengambil keputusan untuk tinggal bersama keluarga mattew. Bukan kah ia memang punya hak?
Cklek
"Ini kamar kamu mama udah dekor, papa bilang kamu nggak suka warna mencolok"Kia menatap sekeliling ruangan yang akan menjadi kamar nya nanti. Ia suka desain kamar ini dengan warna yang tidak terlalu alay dan terlihat elegant. Tunggu papa nya yang bilang ia tidak suka warna mencolok? Apa kah pria itu memang memperhatikan nya selama ini?
"Suka?" Tanya ana gelisah.
Kia mengangguk "suka" jawab nya datar.
Ana tersenyum lega ia kembali membimbing kia untuk melihat segala ruangan di kamar nya "ini ballroom kamu"
"Semuanya udah mama isi, kalau kamu ada yang nggak suka nanti mama beli yang baru"
Kali ini kia melongo, bagaimana bisa di seluruh lemari sudah terisi penuh? Apa mereka begitu merencanakan kepindahan nya.
"Arthur bilang kamu lebih suka pakaian yang bewarna gelap, jadi mama udah siapin pakaian dengan warna seperti itu di bantu abang kedua kamu" jelas ana.
"Hm" gumam kia
"Ada yang mau kamu tanyain sayang?" Tanya ana lembut
"Apakah boleh kaca besar di dekat kasur itu di pindahkan ke ruangan lain? Saya eh aku cukup ngeri melihat nya. Cukup satu kaca rias saja" ringis kia
"Tentu saja" jawab ana tersenyum
"Nanti mama suruh orang buat pindahin"
"Kalau begitu mama ke bawah dulu, mau buat cemilan untuk calon menantu"
Uhuk
Kia tersedak air liur nya sendiri ketika ana memanggil arion dengan calon menantu. Memang ada pacar nya di bawah berkumpul bersama para jantan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious girl [Selesai]
Acak{BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA} *** Memiliki kehidupan yang rumit bukan lah keinginan kiara. Lahir karena kesalahan dan melangkah penuh tekanan dari sang ayah membuat dia sulit bergaul. Hingga keda...