55. Cemburu

2.4K 335 536
                                    



*******
Happy reading
*******

Warning typo






















"Gimana?"

Arion menatap enam orang yang berdiri di depan kamar kiara.

"Masih di periksa" ucap arion datar

Tubuh mereka masih menegang, menunggu hasil pemeriksaan tentang kondisi kiara.

Cklek
"Dok gimana?" Tanya atalla menuntun

Saskia tersenyum tipis ia menatap ke arah arthur sebentar lalu kembali menatap ke arah atalla.

"Kondisi kia perlahan mulai membaik, ia sudah mengingat semua memory nya. Namun trauma tersebut tetap membekas, hindari tempat yang membuat kia mengingat trauma nya" jelas saskia

"Apakah kami boleh bertemu dengan nya?" Tanya atlas

Saskia mengangguk "Buat dia nyaman dengan keberadaan kalian"

Damian yang mendengar itu langsung menerobos ke dalam kamar kia, begitupun arthur yang ingin menyusul namun saskia menahan nya.

"Satu persatu ar, kia harus menerima kalian satu persatu" ucap saskia lembut

"Hm" arthur hanya berdehem

Saskia yang melihat itupun tersenyum miris, nyatanya ia sudah sangat jauh dari pria di hadapan nya.

"Terima kasih dok" ucap atalla tulus mengalihkan pandangan perempuan cantik dengan setelan jas putih itu.

"Sudah menjadi tugas saya om, dan itu berkat arion juga yang berhasil membawa ingatan kia"

Semua orang menatap arion dengan senyuman kecuali arthur yang tiba tiba menjauh dari mereka. Ia merasa menjadi abang yang paling tidak berguna, cemburu? Maka ia jawab dengan tegas IYA.

Dia yang pertama kali bersama kiara, dia yang pertama kali melatih perempuan itu, membesarkan sang adik dengan hati hati, menjaga sang adik dengan nyawanya. Tapi sekarang? Hanya arion yang menjadi sandaran kiara.

Sungguh ia benar benar tidak rela

Arthur menatap kosong taman kediaman zeroun. Hatinya terasa sesak, ia mengingat semua memory bersama kia. Bagaimana perempuan itu bermanja dengan nya.

"Abang belum pulang?"

"Pekerjaan abang masih banyak princess" jawab arthur lembut

"Abang kia kangen tau" rengek kiara

"Iya nanti abang atur jadwal pulang. Princess mau oleh oleh apa?"

Kia menggeleng "Mau abang pulang dengan selamat itu aja pinta kia"

Arthur tersenyum bagaimana ia tidak menyayangi perempuan ini. Lihat lah hanya ucapan seperti itu sudah membuat hatinya menghangat.

"Tentu saja cantik"

Skip
"ABANG"

Precious girl [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang