Precious girl [Selesai]

28. Pelukan hangat

*******
Happy reading
*******

"Engghh" kia menggeliat pelan ketika merasakan dingin di area kening nya. Ia membuka matanya perlahan apakah ia sedang berhalusinasi? Kenapa ada mas pacar di hadapan nya sekarang

Kia kembali memejamkan matanya dan membuka nya namun semua tidak berubah "arion?" Panggil kia pelan

"Sudah bangun hm" arion menempelkan kompres di kening kia

"It's you?" Tanya kia yang masih tak percaya

Arion tersenyum tipis "yah it's me your husband" bisik nya

Kia terbelalak ia segera bangun. Namun gerakan refleks nya mengundang nyeri di kepala "ssshhhh" ringis kia. Arion menghela nafas dengan pelan ia mendorong sang kekasih agar kembali terbaring.

"Jangan banyak gerak dulu amo kamu lagi demam" ucap arion

"Demam?" Gumam kia

"Aku menunggu penjelasan darimu!" Tegas arion

"Aku rasa kamu mengetahuinya" ucap kia malas

Cup
Arion mengecup kening kia sayang "aku ingin mendengar semuanya dari kamu dear"

Kia bangun dan langsung memeluk erat arion "dia abang nya damian hiks" arion mengelus lembut punggung kia. Ia akan menjadi pendengar yang baik untuk kia.

"Dia mengenalku hiks dia mengetahui semuanya tapi kenapa ia hiks berpura pura tidak mengetahui nya" sebenarnya hal seperti inilah yang arion khawatirkan bagaimana jika kia juga mengetahui kalau arthur juga merupakan putra mattew. Pasti perempuan itu akan sangat kecewa.

"Apakah dia membencimu?" Walaupun ia sudah mengetahui jawaban nya arion tetap ingin bertanya. Ia ingin kia lebih terbuka kepadanya.

Kia menggeleng "dia mengatakan tidak tapi aku takut dia hanya ingin membalaskan dendam nya karena hiks aku anak papa nya dari wanita lain"

"Aku tidak akan membiarkan nya melakukan itu!" Tegas arion

Tangis kia mereda namun ia masih enggan melepaskan pelukan nya bahkan ia mengeratkan pelukan nya membuat arion menahan gemas "sepertinya kamu begitu merindukan ku" goda arion

"Tubuh mu hangat" jawab kia

"Untuk itu jangan di lepaskan" ucap arion santai.